Aplikasi yang baru diterapkan tersebut bernama Sistem Administrasi dan Informasi Desa (SAID). Jaringan berbentuk online di tiap desa itu saat ini mulai dirasakan warga desa.
"Dengan sekali klik saja, warga desa saat ini sudah bisa mengetahi secara langsung informasi dan potensi yang ada di desanya," kata Kepala Desa Glingseran, Kecamatan Wringin, Sulaedi, Jumat (16/7/2017).
Menurutnya, program SAID ini adalah bentuk inovasi yang dirasakan warga desa. Kendati, kata dia, kebanyakan warga desa masih merasakan kesulitan, karena masih lemahnya jaringan internet.
"Semoga saja pemerintah dapat memberikan perhatian khusus, dengan menambah jaringan," katanya.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bondowoso, Haeriyah Yulianti, menyampaikan jika pihaknya sengaja menggandeng Universitas Jember untuk memberi pendampingan warga desa.
"Warga desa itu nanti akan diberikan pelatihan khusus dalam pengoperasian system jaringan," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk tahap awal memang baru 71 desa. Tapi ke depan, semua desa akan dapat menikmati jaringan online tersebut. Sehingga semua warga desa diharapkan akan dapt mengetahui informasi desanya.
"Dan terpenting, dengan aplikasi itu warga desa mampu berperan dalam proses pengelolaan anggaran Dana Desa, serta dapat merubah keadaan desa lebih baik lagi," imbuhnya. (fat/fat)











































