Jasad Witono pertama kali ditemukan anak gadisnya, Enis sekitar pukul 05.00 Wib. Saat itu Enis yang baru bangun tidur hendak buang air kecil ke kamar mandi. Enis histeris begitu melihat tubuh ayahnya dalam kondisi tergantung di dapur rumah.
Witono sudah tak bernyawa dengan leher menggantung pada tambang plastik biru yang terikat di kerangka atap dapur. Korban masih memakai T-Shirt biru dongker dan celana pendek abu-abu.
"Keluarga korban langsung melapor ke Kepala Desa setempat yang diteruskan ke Polsek Mojosari," kata Kasubbag Humas Polres Mojokerto, AKP Sutarto kepada wartawan.
Tiba di rumah korban, petugas melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi. Selain dibantu petugas medis, polisi melakukan pemeriksaan luar terhadap jasad Witono.
Hasilnya, lanjut Sutarto, tidak ditemukan bekas penganiayaan pada jasad Witono. Satu-satunya luka ditemukan pada leher korban berupa bekas jeratan tambang plastik. Selain itu, ditemukan bercak air mani di sekitar kemaluan korban yang menjadi ciri khas orang gantung diri.
"Dari keterangan keluarga, korban mengakhiri hidupnya dikarenakan punya riwayat sakit mata yang sudah lama tidak sembuh-sembuh," tandasnya.
Karena tak ditemukan bekas penganiayaan, tambah Sutarto, polisi menyerahkan jenazah Witono ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (fat/fat)











































