"Lokasinya tentu kita rahasiakan. Kami peringatkan untuk tidak ada pesta narkoba di malam ini dan seterusnya," tegas Kepala BNN Kota Surabaya AKBP Suparti kepada detikcom, Sabtu (31/12/2016).
Razia dengan membawa armada mobil tes urine yang baru pun sudah dibawa dalam pencegahan pemakaian narkoba. Anggota BNN Kota Surabaya disebar untuk mengendus pesta barang mematikan itu.
Pada Jumat (30/12) malam, BNN Kota Surabaya juga menjaring 31 orang di sejumlah lokasi, diantaranya di depan hotel-hotel dan tempat hiburan malam.
Mereka yang sebagian besar driver angkutan antar-jemput pemandu lagu itu langsung dilakukan tes urine.
"Hasilnya semua negatif," kata Suparti.
Rencana melakukan razia besar-besaran untuk menangkal pesta narkoba di malam pergantian tahun ini nampanya sangat berpengaruh. Bahkan Suparti sudah blusukan ke sejumlah tempat hiburan untuk memastikan ada atau tidak pengguna narkoba.
"Kemarin saya masuk ke salah satu hiburan malam, pengunjungnya sepi," ungkapnya.
Suparti mempersilahkan masyarakat bergembira merayakan tahun baru, tetapi tidak dengan melanggar hukum.
"Mengkonsumsi narkoba tidak hanya membayakan dirinya sendiri, tetapi juga mengancam keselamatan orang lain. Banyak kecelakaan yang diakibatkan pengemudinya mabuk," katanya.
Sekali lagi ia menegaskan tidak akan pandang bulu menyasar lokasi-lokasi yang dicurigai dimanfaatkan untuk pesta narkoba di malam tahun baru nanti.
"Kita sudah endus, kita tidak tebang pilih. Silahkan rayakan tahun baru tapa narkoba. Orangtua wajib mengawasi putra putrinya yang pamit merayakan tahun baru juga," katanya. (ugik/ugik)











































