Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf memberikan apresiasi pada warganya telah merelakan lahan miliknya untuk kepentingan bangsa dan saat ini menerima pembayaran ganti untung.
"Terima kasih pada bapak ibu sekalian yang merelakan lahannya untuk dibeli oleh negara demi kepentingan umum, untuk pembangunan jalan tol," kata Bupati Irsyad saat menghadiri pembayaran ganti untung di Kantor Kelurahan Grati Tunon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Kamis (1/12/2016).
Hadir dalam pembayaran ganti untung tersebut sebanyak 60 warga pemilik 90 bidang lahan di Desa Grati Tunon yang akan digunakan untuk proyek tol. Desa Grati Tunon merupakan satu dari tujuh desa di Kecamatan Grati dan Nguling yang dilewati jalan tol trans Jawa itu.
Pembayaran ganti untung di Desa Grati Tunon merupakan yang episode terakhir setelah semua lahan yang dibutuhkan untuk jalan tol di tujuh desa di Kabupaten Pasuruan sudah rampung dan sudah terbayarkan.
"Masyarakat Nguling dan Grati luar biasa. Saya yakin para camat, kepala desa dan aparatnya juga bekerja keras untuk mensosialisasikan pada warga sehingga berjalan lancar," jelasnya.
Kepala Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembebasan Lahan Tol Pasuruan - Probolinggo Kementerian PU-PERA Agus Minarno mengatakan, pembebasan lahan untuk tol di tujuh desa di Kabupaten Pasuruan sudah tuntas.
"Kalau di Pasuruan sudah tuntas. Tinggal di wilayah Sumberasih, Probolinggo yang belum karena banyak tempat ibadah," kata Agus.
Menurut Agus, jalan tol Pasuruan - Probolinggo membutuhkan lahan 271 hektar terdiri dari 3.000 bidang lahan.
"Di Pasuruan ada 600 bidang lahan. Total uang untuk membebaskan 600 lahan tersebut Rp200 Miliar," jelasnya.
Pembangunan tol Pasuruan - Probolinggo terbagi menjadi tiga seksi. Seksi I dari Grati - Nguling sepanjang 8 kilometer, seksi II dari Nguling - Sumberasih sepanjang 6 kilometer dan seksi III dari Sumberasih - Leces sepanjang 16 kilometer. (ugik/ugik)











































