Ribuan Santri di Pasuruan Apel Akbar untuk Ikrar 'NKRI Harga Mati'

Ribuan Santri di Pasuruan Apel Akbar untuk Ikrar 'NKRI Harga Mati'

Muhajir Arifin - detikNews
Sabtu, 19 Nov 2016 12:12 WIB
Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - Sebanyak 20 ribu santri di Kabupaten Pasuruan mengikuti apel akbar 'Heroik Santri 2016'. Puluhan ribu santri ini berasal dari berbagai pondok pesantren dan lembaga Madrasah Diniyah (Madin) setempat.

Santri dan santriwati mulai memenuhi ampiteater Taman Candra Wilwatikta, Sabtu (19/11/2016). Begitu para santri berkumpul, kemudian dilaksanakan apel akbar. Apel juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusufn atau Gus Ipul, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan para ulama.

Dalam apel akbar tersebut dibacakan pernyataan sikap yang berisi peneguhan kembali BhinnekaTunggalIka dan kesetiaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ribuan Santri di Pasuruan Apel Akbar untuk Ikrar 'NKRI Harga Mati'Foto: Muhajir Arifin


"Jamiyah NU memandang Islam ada pada posisi tinggi. Namun demikian kita tidak boleh keluar dari ketaatan pada pimpinan. Tidak boleh keluar dari ketaatan pada pemerintah. Kita tidak boleh makar seburuk apapun pemerintah selama tidak mengarahkan pada kekufuran. Hendaknya kita jaga negara kita," kata Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakin.

Imron mengatakan NU sangat menghargai kemajemukan bangsa. "Meski demikian dalam hal memilih pemimpin, umat Islam harus memilih pemimpin seiman. Umat Islam tak boleh memiliki pemimpin yang tak seiman," tegasnya.

Selain pernyataan sikap 'NKRI harga mati' santri dan ulama juga menyatakan sikapnya padaprogramFullDaySchool. Mereka mendesak pendidikan nasional harus dilandasi agama dan menghargai kearifan lokal.
Ribuan Santri di Pasuruan Apel Akbar untuk Ikrar 'NKRI Harga Mati'Foto: Muhajir Arifin


"Seperti di Pasuruan, sebelum ada program Full Day School sudah ada Madrasah Diniyah yang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Itu harus tetap dipertahankan. Ya itu full day school-nya Pasuruan. Kami meminta, agama harus menjadi landasan pendidikan nasional," kata Ketua Maarif Kabupaten Pasuruan, KH Mujib Imron.

Selain apel dan pernyataan sikap, peringatan puncak Hari Santri dan Hari Pahlawan ini juga diisi sejumlah kegiatan seperti pencak silat, aksi kepanduan serta pembacaan kitab kuning. (ugik/ugik)
Berita Terkait