Nakhoda Perahu yang Tenggelam di Bengawan Solo Doakan 7 Santri Selamat

Nakhoda Perahu yang Tenggelam di Bengawan Solo Doakan 7 Santri Selamat

Ainur Rofiq - detikNews
Jumat, 07 Okt 2016 21:55 WIB
Markat (kiri) saat dijenguk Bupati Lamongan di Mapolsek Babat/Foto: Ainur Rofiq
Lamongan - Markat (65), nahkoda perahu yang mengangkut 25 santri Pondok Pesantren Langitan, Tuban, hanya bisa pasrah. Sesekali kedua matanya meneteskan air mata. Kedua tangannya tak henti mengusap air mata yang menetes di pipi.

Kakek yang tinggal di Dusun Slawi, Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Tuban, saat ini tengah menenangkan diri, dan menunggu proses hukum selanjutnya di Mapolsek Babat Lamongan.

"Ngene iki piye ya, petinggi wae di penjara, lha aku iki wes tuwo, trus piye nek dipenjara. Awakku rasane loro kabeh ting crekot rasane (Bagimana ini ya, pejabat saja di penjara, saya ini sudah tua, terus gimana kalau dipenjara. Badanju rasanya sakit semua)," ujar Markat, saat berbincang dengan detikcom, di Mapolsek Babat, Jumat (7/10/2016) malam.

Markat sudah menjadi tukang getek (sebutan nahkoda perahu) sudah sejak usia 12 tahun. Dan pekerjaan itu menjadi mata pencahariannya hingga usia uzur.

Dengan nada lirih, dia berharap bisa segera pulang. Sebab, istrinya di rumah sangat khawatir dengan kondisi sang istri yang juga sudah tua. Di Mapolsek Tuban, Markat ditemani seorang keponakan yang membantu menenangkan pikirannya.

Sebelum kejadian nahas ini cerita Markat, dia biasa membawa penumpang sebanyak 20 hingga 25 orang. Namun seluruh penumpang bisa diaturnya. Berbeda dengan kejadian pagi tadi, 25 santri yang dibawanya lebih banyak duduk di bagian depan, sehingga berat beban berada di depan.

25 Santri Pondok Pondok Pesantren Langitan dengan menumpang perahu berencana pergi ke Pasar Babat. Untuk menuju Pasar Babat, setiap santri cukup membayar Rp 2.000. Nahas, saat berada di tengah Sungai Bengawan Solo yang saat itu arusnya deras, perahu yang mereka tumpangi tenggelam.

Peristiwa ini mengakibatkan 7 santri hingga kini hilang dan belum ditemukan. Sedangkan 18 santri lainnya berhasil diselamatkan.

Markat berharap para santri yang hilang bisa segera diketemukan dalam keadaan selamat. "Mugi-mugi sing dereng kepanggih supados kepanggih kanti selamet (Semoga yang belum ketemu segera bisa diketemukan dengan selamat)," kata Markat dengan berlinang air mata. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.