RSU Soetomo Telah Merawat Bayi Berkepala Dua Sebanyak 6 Kasus

RSU Soetomo Telah Merawat Bayi Berkepala Dua Sebanyak 6 Kasus

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Kamis, 11 Agu 2016 10:02 WIB
Bayi kepala dua di Gresik/Foto: Imam Wahyudiyanta
Surabaya - Kelahiran bayi berkepala dua anak pasangan Sugianto (32) dan Sri Wahyuni (33), warga Jalan Kapten Darmo Sugondo, Gresik, sempat mengejutkan publik.

Apalagi RSUD Ibnu Sina Gresik baru menangani kasus tersebut pertama kali. Sehingga perlu dilakukan konsultasi perawatan ke RSU dr Soetomo yang lebih lama merawat bayi kembar siam tipe apapun.

Bagi RSU dr Soetomo, bayi berkepala dua atau parapagus ini merupakan kasus ke-6. Namun semuanya tidak berumur panjang. Kasus parapagus pertama kali tahun 1995 asal Surabaya berjenis kelamin perempuan, Malang tahun 2009 berjenis kelamin perempuan, Bangkalan tahun 2015, Mojokerto, Jombang dan Kediri.

Ketua Pusat Pelayanan kembar Siam Terpadu RSU dr Soetomo dr Agus Harianto SpAK menyebut bahwa bayi dengan kasus parapagus yang pernah ditangani paling lama bertahan 5 hari.

"Masa gawat-gawatnya itu kan tujuh hari yang disebut dengan masa very natology. Kalau bisa bertahan pada masa neo natology atau selama 28 hari, si bayi mempunyai peluang untuk hidup lebih besar," kata Agus kepada detikcom, Kamis (11/8/2016).

Agus mengatakan bahwa pihaknya tak tinggal diam dan terus memantau perkembangan bayi berjenis kelamin perempuan itu. Agus justru menyarankan agar bayi dirawat saja di RSUD Ibnu Sina sambil menunggu kondisinya stabil.

"Kami saja yang datang ke Gresik. Yang penting harus dipastikan kondisi bayi stabil," tandas Agus.

Bayi berjenis kelamin perempuan lahir pukul 09.0 WIB, Selasa (9/8/201) adalah anak pasangan Sugianto (32) dan Sri Wahyuni (33), warga Jalan Kapten Darmo Sugondo. Saat hendak melahirkan, pasangan itu tidak ke RSUD Ibnu Sina, namun ke Puskesmas Alon-Alon.

Namun tim medis puskesmas kesulitan sehingga merujuk Sri Wahyuni ke RSUD Ibnu Sina. Saat tiba di rumah sakit milik Pemkab Gresik, diketahui jika bayi dalam kandungan adalah kembar dan harus segera dilakukan tindakan dan penanganan secepatnya.

Namun rupanya setelah lahir, bayi tersebut mempunyai dua kepala, dua tangan, dan dua kaki. Bayi yang belum diberi nama itu mempunyai panjang 43 cm dan berat 4.200 gram. Saat dilahirkan kedua bayi membutuhkan alat bantu pernafasan.

Orangtua bayi berasal dari kalangan menengah ke bawah. Mereka berprofesi sebagai pedagang kali lima di kawasan Gresik Kota Baru (GKB). Namun saat ini kawasan tersebut sudah ditertibkan Satpol PP sehingga orang tua bayi saat ini menganggur. (iwd/fat)
Berita Terkait