Sebelumnya, alat ini mangkrak selama dua tahun di Pelabuhan ASDP Ketapang. Bahkan saat uji coba tahun lalu, alat ini tak bisa difungsikan maksimal lantaran sinyal internet naik turun.
Pengoperasian X-ray 3D ini dilakukan, Jumat (22/7/2016) sore. Kapolres Banyuwangi, AKBP Budi Mulyanto, langsung mengawasi pengoperasian alat canggih ini.
"Kita operasikan dan bisa berfungsi saat ini. Alat ini bisa mendeteksi apa saja. Mulai senjata tajam, senjata api, bahan peledak dan termasuk narkoba," ujar Kapolres Budi kepada detikcom.
Menurutnya, alat ini akan membantu polisi dan mempermudah pemeriksaan terhadap barang dan orang yang masuk ke Pelabuhan Ketapang. Prosesnya, kendaraan yang akan masuk ke pelabuhan harus melewati X-ray 3D.
Alat ini terdiri dari dua bagian. Yakni alat pendeteksi X-Ray dan mobil pengendali yang berisi televisi pemantau hasil X-Ray. Saat melintas melewati alat ini, isi kendaraan langsung terlihat.
"Alat X-Ray ini bisa melihat atas, bawah, samping kanan dan kiri untuk mendeteksi barang-barang terlarang," tambahnya.
Alat ini merupakan hibah di Polri yang sudah datang sejak Januari 2014 lalu. Alat tersebut kemudian disimpan di Polres Banyuwangi. Untuk pengoperasian X-ray 3D ini akan dilakukan setiap hari. Namun jika terjadi antrean panjang, pengoperasian alat canggih milik Polri ini akan dilakukan secara acak.
Polda Jatim sempat melakukan uji coba pengoperasian X-Ray 3D ini , Rabu (4/6/2014) lalu. Sayangnya, uji coba tidak berjalan mulus. Kendalanya, sinyal internet naik turun. Sehingga proyeksi gambar tidak terlihat dalam layar monitor X-ray. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini