"Kami berharap film animasi anak-anak muda ini dapat diterima di dalam negeri. Tapi faktanya, film animasi kami sangat sulit diterima," ujar Direktur Hompimpa Animation Studio kepada detikcom, Senin (14/12/2015).
Mizan Sulthon mencontohkan seperti animasi besutannya yang sudah berjuang selama 3 tahun untuk film animasi Indonesia dengan memunculkan Gob and Friends. Namun, perjuangannya itu sampai sekarang belum membuahkan hasil dapat diterima pertelevisian nasional.
"Kami sudah berjuang dan bertahan, dari menawarkan ke seluruh televisi di Indonesia hingga memutuskan untuk mengambil jalur web series di youtube," tuturnya.
"Kegagalan kami yang tidak berhasil tayang di televisi, tidak sedikitpun menyurutkan semangat kami," ujar pemuda yang tinggal di kota Surabaya ini.
Mizan yang pernah kuliah di ITS Surabaya ini mengatakan, banyak televisi nasional yang lebih tertarik menayangkan animasi luar negeri, karena biayanya lebih murah daripada menampilkan film animasi karya anak negeri.
"Ketika konsep film ini kita tawarkan ke stasiun televisi, hanya dihargai Rp 5 juta. Padahal pembuatan film animasi ini membutuhkan biaya besar," terangnya sambil menambahkan, bahwa animasi seperti dari negeri tetangga dapat eksis karena mendapatkan support dari pemerintahnya.
Meski tak ada stasiun televisi yang tertarik menghargai film animasi karya made in Indonesia, para animator ini terus berjuang dan bertahan menghasilkan karya-karya film animasinya ditampilkan secara web series di youtube.
"Kami akan bersinergi dengan animasi lokal untuk menayangkan web series di youtube. Kami juga road show ke sekolah-sekolah. Harapan dari animator di Indonesia, diakui di dalam negeri," katanya.
Mizan bersama animator lainnya terus berjuang dan mengajak anak muda seperti yang masih duduk di bangku SMK untuk juga ikut berkarya membuat film animasi.
"Kami juga akan menggandeng anak-anak SMK. Kami siap mengajarinya, untuk memunculkann kreativitas para generasi muda terhadap film animasi," tandasnya. (roi/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini