Beberapa wilayah yang mengalami banjir, diantaranya, jalan-jalan Desa/Kecamatan Plumpang, Widang dan wilayah Kecamatan Meraurak. Air menggenangi jalan maupun area pertanian.
Bahkan genangan air, hingga pagi ini ketinggian air masih mencapai mata kaki orang dewasa atau sekitar 30 cm. "Saluran air kurang berfungsi, sedangkan air kiriman dari pegunungan besar sekali sehingga terjadi banjir," ujar Saiful, salah satu warga Plumpang kepada detiksurabaya.com, Rabu (2/1/2013).
Menurutnya, banjir yang melanda wilayahnya disebabkan banyaknya penambangan galian di beberapa pegunungan kapur yang diduga menjadi salah satu penyebab banyaknya kiriman air dari dataran tinggi lantaran gunung tak mampu lagi menahan air hujan.
Disampaikannya, banjir yang menggenangi jalan-jalan di beberapa desa itu seperti sudah menjadi langganan. Setiap kali hujan mengguyur lama, hampir bisa dipastikan selalu terjadi banjir.
"Selain jalan-jalan desa yang kebanjiran, puluhan hektar area pertanian juga tergenang air," sambung Purnomo, petani Plumpang yang juga mengeluhkan rusaknya pegunungan di sana.
Memang, sejumlah gunung kapur di Tuban telah banyak yang rusak akibat pembalakan hutan serta penambangan batu kapur yang terjadi selama puluhan tahun.
Alhasil, banjir menjadi langganan warga karena gunung tak mampu lagi menahan air setiap hujan deras mengguyur dalam waktu lama.
(ze/ze)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini