Pada area tanah seluar lebih kurang 250 meter persegi ini, Sulimin menemukan batu berukir kepala leak saat menggali. Dalam mitologi masyarakat Jawa Kuno, leak adalah perwujudan sosok pertapa yang mempunyai kesaktian luar biasa.
Sedianya, Sulimin memang berniat menggali tanah itu untuk kebutuhannya sebagai perajin batu bata merah. Saat menggali dengan kedalaman 3 meter, dia menemukan batu andesit berbentuk kotak-kotak itu.
Wujud leak itu terukir pada batu andesit dengan tebal 30 Cm, panjang 96 Cm dan lebar mencapai 50 Cm. Pada setiap sudut batu ini, terukir dengan jelas wajah leak yang biasa dijumpai di Pulau Dewata Bali. Mata, telinga dan hidung leak ini, sangat gamblang terlihat.
Di lokasi yang sama, Sulimin juga menemukan banyak bebatuan andesit yang tak pernah ia jumpai di seputaran Trowulan, apalagi di tempat lain. Batu berbentuk kotak ini, rata-rata mempunyai panjang 50 Cm, lebar 25 Cm dan tebalnya 10 Cm.
"Ingat, ciri khas bangunan Kerajaan Majapahit adalah batu bata merah, bukan andesit. Ini kemungkinan saja massa kerajaan sebelum Majapahit," ungkap Sulimin sembari mengaku dirinya warga asli Trowulan, Selasa (18/12/2012).
Sebelumnya diberitakan, Kamis (29/4/2010) lalu, pada lokasi yang sama tahun 2010 yang lalu Sulimin pernah menemukan arca Dewa Syiwa berkepala ular kobra. Arca itu sudah diserahkan ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur di Trowulan.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini