Penyelidikan Pembunuhan Mahasiswa STIBA Malang Buntu

Penyelidikan Pembunuhan Mahasiswa STIBA Malang Buntu

- detikNews
Jumat, 23 Okt 2009 17:18 WIB
Malang - Polisi kesulitan mengungkap pelaku pembunuhan mahasiswa STIBA Malang yang mayatnya ditemukan di kawasan hutan Mojokerto, Selasa (22/4/2009) silam. Meski sudah mengantongi nama yang diduga pelaku, namun polisi kesulitan melacak mobil milik korban.

Minimnya alat bukti serta keterangan saksi menjadi faktor mendasar untuk menjadi bahan penyelidikan.

Sampai kini polisi masih berkonsentrasi menemukan barang bukti mobil Honda Civic N-1683-YB yang hilang bersama tewasnya korban.

"Kami masih mencari keberadaan mobil korban sebagai barang bukti serta saksi pelaku yang bisa mengungkap kasus ini," jelas Kasatreskrim POlresta Malang AKP Rofiq Ripto Himawan ditemui di Mapolresta Malang, Jumat (23/10/2009) sore.

Menurut mantan Kasatreskrim Polres Mojokerto ini upaya menemukan barang bukti mobil telah dilakukan. Bahkan, bersama keluarga korban mencari hingga Solo Jawa Tengah. Namun, masih belum juga menemukan titik terang keberadaan mobil warna hitam tersebut.

"Kami upayakan barang bukti segera ditemukan, agar kasus ini bisa terungkap dengan cepat," jelasnya.

Sementara itu, Herman Wiyono (45), orangtua korban berharap aparat kepolisian segera mengungkap pelaku pembunuhan putra pertamanya ini. Karena selama rentan waktu tujuh bulan ini keluarga menunggu hasil kerja keras polisi.

"Kami ingin segera mengetahui pelaku pembunuhan keji ini, dan kami siap membantu polisi untuk mengungkapnya. Apapun yang terpenting ada titik terang," kata Herman seraya meneteskan air mata.

Bapak tiga anak ini menuturkan, dengan terungkapnya kasus keji ini juga dapat mengetahui motif dari para pelaku. Dirinya menyakini pelaku merupakan orang-orang bayaran.

Sedangkan otak pelaku sendiri merupakan orang yang mengenal korban selama ini. Dia menduga kasus pembunuhan ini menyangkut persaingan teman cewek. Karena sangat tidak mungkin kasus ini berkaitan dengan isu perjudian dan persaingan bisnis.

"Itu dugaan kami, karena melihat korban masih muda, pasti ada masalah dengan itu. Korban sendiri selama ini cenderung tertutup untuk soal teman cewek. Jadinya keluarga tidak mengetahui siapa pacar atau teman ceweknya," ujar Herman.

Seperti diketahui, mayat lelaki tanpa identitas belakangan diketahui adalah Fransiscus Ariandi Wiyono (21), ditemukan di kawasan hutan di Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa (22/4/2009) silam.

Keluarga sendiri sempat melaporkan kasus hilangnya korban ke Polresta Malang dua hari sebelum korban ditemukan. Dalam laporan itu penelpon yang diduga pelaku pembunuhan meminta uang tebusan sebesar Rp 500 juta, namun sebelum adanya kesepakatan atau batas waktu lima hari pembayaran korban telah ditemukan tewas.

(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.