BMKG Juanda: Topan Parma Tidak Akan ke Khatulistiwa

BMKG Juanda: Topan Parma Tidak Akan ke Khatulistiwa

- detikNews
Kamis, 08 Okt 2009 19:44 WIB
Surabaya - Masyarakat diminta tidak termakan beragam isu yang menyatakan topan terkuat Siklon Tropis Parma akan menerjang Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya menegaskan bahwa isu yang beredar melalui SMS itu sama sekali tidak benar.

"Sumber itu tidak jelas. Tidak usah dipercaya," tandas Kepala BMKG Juanda, Surabaya, Syamsul Huda, saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Kamis (8/10/2009) malam.

Menurut Huda, angin topan sekelas Parma tidak akan melanda Indonesia. Karena badai itu memiliki sistem di mana ada gaya koreoli. Apalagi wilayah Indonesia yang berdekatan dengan khatulistiwa. "Badai itu tidak akan melewati katulistiwa," tegasnya.

Sementara Prakirawan BMKG Juanda Joko Sulistyo mengatakan untuk kondisi cuaca di Jawa Timur sendiri saat ini dalam keadaan kondusif. Untuk kecepatan angin, saat ini berkisar pada angka 5-30 km/jam. "Untuk hari ini kondusif, tidak ada hujan dan angin kencang," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesan menyesatkan melalaui SMS diterima sejumlah warga di Kabupaten Ngawi. Isi SMS berbunyi, "Super Typhoon Parma, topan terkuat di bumi, 222km/jam & akan mengguncang Filipina sekitar tengah mlm ini. Indonesia akan terkena angin kencang. Jangan keluar rmh jika tidak perlu. Infokan ke teman2 dan org tercinta anda".

Propinsi Berpotensi Cuaca Ekstrim

Namun aktivitas badai tropis Parma di utara Filipina ternyata berpengaruh pada cuaca di Indonesia. Di sejumlah wilayah, badai tersebut berpotensi menimbulkan cuaca ekstrim seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Demikian rilis yang dikirim Sub Bidang Cuaca Ekstrim Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika kepada detikcom, Kamis (8/10/2009). Cuaca ekstrim ini akan ditemui di wilayah utara khatulistiwa bagian barat dan tengah.

Selain itu, aktivitas pusaran angin tertutup di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Selatan juga perlu diperhatikan. Adanya pumpunan angin di sepanjang Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera bagian Utara hingga Laut Cina Selatan sebelah Barat Filipina yang mempengaruhi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah tersebut.

Wilayah Indonesia yang perpotensi cuaca ekstrim adalah NAD dan sebagian besar Sumatera, pesisir Barat Sumatera, pesisir Timur Sumatera bagian Utara dan Tengah, Jawa bagian Barat dan Tengah, sebagian besar Kalimantan Sulawesi bagian Utara, Barat dan Tengah Maluku, bagian Tengah dan Selatan Papua bagian Barat, Utara dan Tengah.

Sebelumnya, BMKG sempat mengatakan, badai Parma tidak akan berpengaruh pada cuaca di Indonesia. Badai berkekuatan 222 km/jam itu terlampau jauh sehingga tidak akan sampai ke wilayah Indonesia. (bdh/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.