"Sudah 4 hari Frans tidak bisa kami hubungi. Tapi tiba-tiba kami mendapati dirinya sudah tidak bernyawa," kata ayah korban, Herman Wiyono (56) kepada
detiksurabaya.com di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Rabu (22/4/2009) sore.
Menurut Herman, anaknya hilang karena diculik. Sebab dua hari lalu, dirinya
ditelepon seorang lelaki dengan nomor HP 08133423xxxx, dengan meminta tebusan uang Rp 500 juta. "Dikatakan jika ingin anak saya hidup, saya harus bayar," kata Herman.
Karena tidak memiliki uang dalam jumlah besar, Herman tidak menuruti permintaan si penelpon. "Tidak tahunya seperti ini. Saya sungguh sangat menyesal," kata Herman sembari meratapi kepergian anak pertamanya.
Informasi yang dihimpun dari ayak korban, pada Sabtu (18/4/2009) malam, Frans berpamitan mengantar seseorang berbelanja di kawasan Malang Olympic Garden. Saat itu Frans membawa mobil Civic Wonder keluaran Tahun 2008. Namun sejak saat itu, Frans tidak pernah pulang dan sulit dihubungi.
Selama berkuliah di Malang, Frans yang beralamat di Klakah, Kabupaten Lumajang, tinggal di jalan Taman Raden Intan 417, Kota Malang. "Saya curiga yang menculik dan membunuh, telah mengenal Frans. Saya tidak tahu apa motifnya" kata Herman.
Sementara, Kapolsek Pacet, Totong Djiharto, menyatakan masih menyelidiki kasus ini. Menurut Totong, jika melihat keterangan dari keluarga, diduga Frans diculik dan dibunuh orang yang dikenal. "Tapi semuanya masih kami selidiki," kata Totong.
Mayat Frans ditemukan di kawasan hutan di Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa (21/4/2009) kemarin. Mayat Frans lalu dibawa ke RSUD Wahidin Sudiro Husodo, sebelum akhirnya ada pihak yang mengakui keluarga mayat itu.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini