"Ya KA Sri Tanjung dengan membawa 7 gerbong anjlok tapi tidak ada korban jiwa," kata Humas Daops IX, Haryanto kepada detiksurabaya.com, Jumat (19/12/2008).
Dia menambahkan, satu gerbong kereta yang anjlok tepat di tengah dengan 2 as dan 4 roda. Diduga anjloknya kereta, sekitar pukul 21.05 WIB, Kamis (17/12/2008) dengan masinis Mislani ini karena bantalan rel sudah lapuk. "Dugaan sementara kereta anjlok karena bantalan rel lapuk," tambahnya.
Meski anjlok di bagian tengah, penumpang langsung dievakuasi ke gerbong lain dan meneruskan perjalanan ke Banyuwangi. Sementara imbas anjloknya kereta dua KA Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya tertahan beberapa saat.
"Dua kereta KA Mutiara Timur baik dari Surabaya-Banyuwangi maupun sebaliknya mengalami penundaan beberapa menit. Bila KA Mutiara Timur Banyuwangi-Surabaya lewat sekitar pukul 02.10 WIB harus tertunda kurang lebih 10 menit. Sebaliknya, KA Mutiara Timur Surabaya-Banyuwangi lewat sekitar pukul 02.30 WIB dinihari, baru bisa lewat sekitar 03.50 WIB," jelasnya panjang lebar.
Haryanto menjelaskan, pihaknya telah meneurunkan 1 regu yang terdiri dari 20 petugas untuk memperbaikin bantalan rel. "Hasilnya, sekitar kurang lebih 4 jam, jalur kereta sudah normal kembali," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini