.webp)
Siti mengaku saat kandungannya berusia 9 bulan sakit, dirinya langsung mendatangi bidan desa bernama Wiwik di Desa Alas Malang Kecamatan Singojuruh, 6 Km dari desanya.
Bungsu dari dua bersaudara diberi nama Budi Santoso lahir normal dengan berat badan 3 kilo, seperti bayi sehat lainnya. Namun kedua bola matanya berwarna merah meski terkesan 'dipaksa' melotot. Meski begitu, matanya masih bisa berkedip dan mengeluarkan air mata.
Saat mengetahui anaknya mengalami kelainan, Siti berusaha tabah dan tegar menghadapinya. Kondisi tersebut baru diketahuinya setelah pulang dari rumah bidan.
Dia menjelaskan tidak ada tanda-tanda aneh sebelum melahirkan. Apalagi anjuran standar medis petugas penyuluhan Puskesmas setempat selalu dipatuhinya.
"Bahkan saya tidak ada mimpi atau firasat lainnya," terang Siti didampingi suaminya, Holim (35) saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Rabu (3/12/2008).
Baik Siti dan Holim mengaku ingin membawa anak laki-lakinya ke rumah sakit dan menjalani operasi. Sejak lahir kemarin siang hingga hari ini, anaknya hanya menjalani perawatan di rumah saja setelah pulang dari rumah bidan. Niat keluarga untuk membawanya ke rumah sakit terhalang karena Holim sehari-hari sebagai pemulung besi tua.
"Saya ingin sekali anak saya normal, tapi bagaimana lagi saya tidak mampu mas," terang Holim sambil menyeka air matanya yang terus membasahi pipinya. Holim berharap ada dermawan yang rela dan ikhlas untuk mewujudkan keinginannya tersebut. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
