TKW Asal Pamekasan Tewas Misterius di Yordania Dimakamkan

TKW Asal Pamekasan Tewas Misterius di Yordania Dimakamkan

- detikNews
Minggu, 19 Okt 2008 10:06 WIB
Pamekasan - Jenazah TKW yang meninggal di Kota Amman Yordania, Hanifah binti Sarofah (24) asal Desa Banyupeleh, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Madura akhirnya dimakamkan sekitar pukul 05.00 WIB, Minggu (19/10/2008).

Hujan tangis pun meledak menyambut kedatangan mobil ambulan B 2536 LE. Puluhan Warga Desa Banyupeleh saling berebut untuk mengusung peti mayat Hanifah. Lafal takbir mengiringi mayat Hanifah saat dibawa menuju musolla keluarga. Hanifah dimakam di TPU Desa Banupeleh yang berjarak 200 meter barat rumah Hanifah.

Sekdes Banyupeleh, Samsul Abdullah memimpin pembongkaran peti mayat. Saat kain kafan dibuka, tangisan kembali meledak. Wajah Hanifah tampak berbalut kapas. Dari bawah punggungnya, masih tampak darah mengalir.

Akhirnya, jenazah Hanifah dikeluarkan dari peti dan disucikan kembali. Setelah kain kafan dirapikan dan diselimuti kain panjang motif batik warna hijau, sejumlah warga ikut mensalati jenasah Hanifah.

Anak tunggal Hanifah, Risti (5) terus menangis memeluk jenasah ibunya. Beruntung Sri Maryatun, kakak sepupunya, memeluk erat agar tubuh Risti tak terlepas.

"Selama bekerja di Yordania, Hanifah hanya beberapa kali mengontak saya. Terakhir, Hanifah mengontak saya pada pertengahn Desember 2007 lalu," tutur Sekretaris Desa Banyupeleh, Samsul Abdullah kepada detiksurabaya.com di lokasi.

Samsul yang masih sepupu Hanifah menegaskan, pihak keluarga besarnya tetap meragukan penyebab kematian Hanifah. Visum dari rumah sakit di Amman menyebutkan, Hanifah tewas karena terserang infeksi paru-paru.

Wajar, jika keluarga Hanifah meragukan hasil visum. Sebab, kata Samsul, kedua orangtua Hanifah tidak memiliki riwayat penyakit paru atau TBC. "Sayang, rencana menvisum ulang terkendala ketiadaan dana. Kami akhirnya mengikhlaskan kematian Hanifah," timpal Samsul.

Hanifah berangkat ke Yordania secara legal lewat sebuah agen di Jakarta. Tapi, karena majikan Hanifah yang bernama Rida Nazar Saleh, tidak memperpanjang visa kerja, akhirnya Hanifah tercatat sebagai TKW illegal.

"Mestinya, setelah dua tahun masa kerja, visa dan kontrak kerja Hanifah diperpanjang. Ada kemungkinan, majikan Hanifah tidak memperpanjang kontrak kerja karena ingin menghindar premi asuransi Hanifah," jelas Ajum Musoffa.

Begitu mendengar kematian Hanfah, Ajum Musoffa yang juga kerabat Hanifah langusng berangkat ke Kantor BNP2TKI (Badan Nasional Penyelesain Perselisihan TKI). "Beruntung usaha saya berhasil. BNP2TKI membantu dana pemulangan mayat Hanifah," kata Ajum bersyukur. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.