Kisah Dramatis Penyelamatan Pendaki WN Ukraina Hilang di Merbabu

Terpopuler Sepekan

Kisah Dramatis Penyelamatan Pendaki WN Ukraina Hilang di Merbabu

Ragil Ajiyanto - detikNews
Minggu, 12 Des 2021 07:09 WIB
Penyelamatan pendaki Merbabu yang alami hipotermia, Kamis (9/12/2021).
Penyelamatan pendaki WN Ukraina. (Foto: Dokumentasi Kantor SAR Semarang)
Boyolali -

Seorang warga negara Ukraina, Mykola (60), tersesat dan hilang saat mendaki Gunung Merbabu. Saat itu cuaca buruk sedang melanda gunung di Jawa Tengah ini.

Beruntung pendaki yang sudah Lansia itu akhirnya berhasil ditemukan. Relawan Gunung Merbabu di jalur pendakian Selo, nekat melakukan pencarian di tengah hujan badai.

Mykola pun ditemukan di Blok Tulangan, dibawah simpang macan. Saat ditemukan, teknisi di Lanud Ahmad Yani Semarang itu dalam posisi jongkok, menggigil kedinginan berselimut dedaunan di bawah pohon kesowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beruntung bisa segera ditemukan, karena saat ditemukan sudah menggigil, kondisi gigi atas dan bawah sudah menyatu," kata salah seorang relawan, Salim, yang turut mencari Mykola, di kantor Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Senin (6/12).

Berikut kronologi Mykola tertinggal dari dua temannya hingga akhirnya tersesat dan sempat hilang di Gunung Merbabu.

ADVERTISEMENT

Mykola, naik ke puncak Gunung Merbabu tidak sendirian. Namun dia mendaki bersama dua temannya yakni Dean (31) dan Alex (37).

Kepala BTNGMb, Junita Parjanti, mengatakan mereka datang dengan mengendarai dua sepeda motor. Mereka bertiga naik ke Merbabu melalui jalur Selo, Boyolali.

Awalnya tidak ada yang tahu ada orang yang mendaki lewat jalur Selo. Pasalnya, jalur itu saat ini statusnya masih ditutup.

Petugas BTNGMb curiga ketika sampai di kantor Resort Selo, melihat ada dua sepeda motor yang parkir di halaman kantor.

Ternyata ketiga pendaki asal Ukraina itu tiba di kantor Resort Selo BTNGMb kurang dari pukul 06.00 WIB, Sabtu (4/12). Saat itu kantor masih tutup.

"Petugas datang pukul 06.30 WIB dan melihat ada dua sepeda motor yang parkir di kantor resort," kata Junita Parjanti, Minggu (5/12).

Kemudian petugas memeriksa rekaman CCTV di kantor resort dan diketahui ada tiga warga negara asing yang naik ke Merbabu.

"Petugas menunggui mereka di Pos (Kantor Resort Selo) sampai mereka turun," jelas Junita.

Ketiga warga Ukraina itu melakukan pendakian secara ilegal. Mereka naik tanpa izin dan jalur Selo juga masih ditutup untuk pendakian.

Junita menyebut para pendaki itu nekat. Mykola, Dean dan Alex rupanya mendaki hingga puncak Merbabu tanpa membawa bekal atau logistik yang memadai untuk kegiatan pendakian gunung.

"Hanya air minum," katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Simak juga Video: Pencarian Korban Erupsi Semeru Hari Ketujuh, Tim SAR Temukan 3 Jenazah

[Gambas:Video 20detik]



Mykola hanya membawa tas kecil, celana tiga perempat dan jas hujan tipis tanpa lengan. Hingga akhirnya dia tertinggal dari dua temannya saat turun dari Puncak Kenteng Songo. Dia bahkan sempat tergelincir atau jatuh. Namun masih bisa jalan dan melanjutkan perjalanan dengan jalan perlahan dengan hanya mengandalkan GPS offline. Setibanya di HM 25 kedua rekannya berjalan duluan di depan dengan jarak sekitar 200 meter. Kebetulan di jalur tersebut terdapat simpang yang dikenal dengan nama Simpang Macan.

"Ditunggu di HM 22, tapi setelah 40 menit kok nggak datang-datang. Kemudian mereka (Dean dan Alex) naik lagi, mencari. Tapi tidak ketemu," terang Junita.

Dua pendaki itu naik lagi mencari Mykola ke titik dia terpisah yakni di HM 25. Diantara Pos 3 dan 4. Karena Mykola tak ditemukan, kedua temannya memutuskan turun dan tiba di Resort Selo pada sekitar pukul 17.00 WIB.

"Dan menyampaikan kalau satu temannya masih ada di atas," katanya lagi.

Mendapat laporan ada pendaki yang hilang, BTNGMb langsung berkoordinasi dengan relawan dan Polsek Selo.

Ketua relawan jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo, Agus Sutarno, mengatakan pihaknya mendapat laporan dari Resort Selo sekitar pukul 18.00 WIB.

Dengan pertimbangan untuk menyelamatkan nyawa orang, atas inisiatif sendiri para relawan malam itu memutuskan naik melakukan pencarian, meski cuaca di Gunung Merbabu turun hujan disertai angin kencang. Saat itu sebanyak 10 orang yang naik dan dibagi dua regu.

Setelah briefing dan mengecek perlengkapan yang harus dibawa sesuai prosedur, mereka pun berangkat. Regu 1 berangkat dari Resort Selo sekitar pukul 19.00 WIB.

"Melakukan penyisiran berangkat dari kantor Resort Selo, dimulai dari tim 1 terdiri dari 5 orang," jelas Sutarno.

Kemudian tim atau regu 2 yang juga beranggotakan 5 orang berangkat sekitar pukul 20.30 WIB.

"Kita bertemu di Simpang Macan. Setelah tim pertama melakukan penyisiran sampai dengan HM 25, melalui jalur baru. Ketika sampai HM 25 tidak ada tanda-tanda, kami turun melalui jalur lama. Sampai di Simpang Macan, tim 2 sudah sampai di situ, lalu koordinasi. Ini kembali atau diteruskan?" papar dia.

Saat itu cuaca di sana hujan disertai angin. Setelah istirahat sejenak sambil koordinasi, mereka pun memutuskan melanjutkan upaya pencarian dengan turun ke Blok Tulangan. Awalnya mereka sempat ragu untuk turun ke Tulangan karena kondisi cuaca yang buruk.

"Kami masuk ke sekat bakar itu (sekat yang dibuat untuk melokalisir kebakaran hutan). Perjalanan sekitar 200 meter kita teriak-teriak memanggil namanya. Dia menjawab, tapi yang mendengar baru satu dua anggota. Kita masuk lagi, teriak-teriak lagi, kurang lebih 300 meter, kita justru terlalu dalam. Mykola lebih di atasnya. Kami pun kembali naik," sambung dia.

Klik halaman selanjutnya...

Anggota relawan lainnya, Salim, mengungkapkan Mykola akhirnya ditemukan di bawah pohon kesowo besar. Kondisinya menggigil kedinginan dan berselimut dedaunan.

"Saat ditemukan posisinya jongkok dan berselimutkan daun di bawah pohon kesowo besar. Saat ditemukan sudah menggigil, kondisi gigi atas dan bawah sudah menyatu. Ya untung segera ketemu," imbuh Salim.

Saat ditemukan Mykola hanya membawa tas kecil, memakai celana tiga perempat dan jaket dilapisi jas hujan tanpa lengan. Mykola juga diam saja. Lalu oleh relawan, Mykola diberi minum dan makanan ringan dan segera diajak turun.

"Dia mulai bicara setelah kita memperkenalkan diri tim ranger and rescue, dia baru bicara," katanya lagi.

Relawan lainnya, Sumali, menambahkan Mykola kemudian dibawa turun dengan berjalan sendiri dan tiba di kantor Resort Selo pada keesokan dini hari. Atas penyelamatan ini, BTNGMb pun memberikan penghargaan kepada 10 relawan yang mencari dan menemukan Mykola.

Halaman 3 dari 3
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads