Di antara ramainya Jalan Palagan, Sleman, terdapat bangunan rumah yang lokasinya nyempil. Berhimpitan dengan Hotel Hyatt Regency. Ya, rumah dan tanah seluas sekitar 1.000 meter persegi itu merupakan milik pasangan Tukidi (70) dan Lasiyem (60).
Kini, rumah beserta sebidang tanah itu menjadi saksi bisu perkembangan zaman di daerah Jalan Palagan. Pria yang memiliki 4 orang cucu itu bercerita kondisi Kampung Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada zaman dulu.
"Sedan itu sepi, tahun 90 itu hotel baru pembebasan tanah pembangunan hotel itu tahun 1995, kalau grand opening hotel 1997," ucap Tukidi saat ditemui, pada Rabu (3/3).
Seingatnya, baru pada pertengahan tahun 2000-an Jalan Palagan mulai ramai. Berawal dari munculnya pabrik rokok, hotel, kampus kemudian membuat kos kosan menjamur.
Jalan yang awalnya hanya kanan kirinya kebun mendadak jadi semi perkotaan. Transportasi juga lama-lama juga tumbuh.
"Kalau mulai ramai jalan, itu sekitar tahun 2000an. Dulu sepi. Biyen bulak, mriki dalane masih kasar (dulu lahan kosong, di sini jalannya masih kasar). Transportasi gerobak pasar dari Turi sana. Listrik belum ada, baru masuk tahun berapa lupa," kenangnya.
"Bus Baker itu masuk sini, pertama Yogya-Turi terus kedua Yogya-Pakem. Hanya itu. Selain itu ya gerobak. Itu (Baker) tidak sampai malam, kalau maghrib tidak ada orang lewat," ucapnya sembari tertawa.
Tukidi juga ingat dengan kondisi Jalan Palagan yang masih sepi itu. Konon, dulu di Jalan Palagan masih ada begal berkeliaran. Sempat suatu ketika rumah Tukidi digedor orang untuk meminta tolong.
"Itu ada orang teriak tolong-tolong, lalu sempat gedor rumah. Suaranya terdengar karena dulu kan di sini cuma kebun-kebun dan hanya ada 5 rumah itu saja jaraknya jauh," kata Tukidi yang kemudian disusul tawa terkekeh.
Lihat juga Video: Syarat Lengkap Beli Rumah Bebas PPN