Usai Gunung Merapi erupsi pada siang tadi, warga Padukuhan Turgo, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya diungsikan. Mereka dibawa ke lokasi aman di pengungsian Purwobinangun.
Para pengungsi tiba di barak pengungsian Purwobinangun yang berjarak kurang lebih 13 kilometer sekitar pukul 17.12 WIB tadi. Mereka yang mengungsi merupakan warga RT 3 dan RT 4.
"Ini ada peningkatan, dari BPPTKG menyampaikan ada potensi (erupsi) lebih besar, akhirnya warga saya bawa ke pengungsian," kata Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto saat ditemui di barak pengungsian Purwobinangun, Pakem, Sleman, Rabu (27/1/2021).
"Warga Turgo yang mengungsi sekitar 150-an orang. Campuran dari kelompok rentan, ini yang mengungsi RT 3 dan RT 4," sambungnya.
Joko menyampaikan jarak Turgo dengan puncak Gunung Merapi sejauh 6,5 kilometer. Namun, wilayah RT 3 dan RT 4 paling dekat dengan Kali Boyong yang merupakan salah satu daerah berpotensi bahaya erupsi Gunung Merapi.
"Turgo jaraknya paling dekat dengan puncak 6,5 kilometer dan dekat aliran Kali Boyong. Ini yang terutama RT 3 dan RT 4 (yang mengungsi). Ada sebagian RT lainnya yang mau ngungsi boleh," paparnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan BPBD telah menyiapkan dua barak pengungsian. Pertama di barak Purwobinangun dan barak Pandanpuro. Untuk kapasitas barak Purwobinangun bisa menampung 150 orang.
"Kapasitas barak Purwobinangun ada 150. Ada disiapkan lagi barak di Pandanpuro. Jadi 2 barak kita siapkan," paparnya.
Untuk saat ini, Joko menyampaikan baru warga Turgo yang mengungsi. Sementara warga KRB III di Kapanewon Turi masih belum mengungsi.
"Iya (baru Turgo yang mengungsi). (Padukuhan) Yang lain masih jauh. Padukuhan Tunggularum jaraknya 7,5 km. Turgo 6,5 kilometer yang paling atas," pungkasnya.
(sip/ams)