22 korban luka tersebut dilarikan ke beberapa rumah sakit terdekat diantaranya RS YAKSI Gemolong (4 orang), RSUD Gemolong (1 orang), RS Assalam Gemolong (7orang), RSUD Sragen (7 orang) dan RS Karima Utama Kartasuro (3 orang).
Menurut petugas jaga IGD RS Assalam, Ria Suharni, awalnya ada 14 siswa yang dibawa untuk mendapatkan perawatan. Tujuh orang sudah mendapatkan perawatan dan diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan, sementara 7 lainnya harus dirujuk ke RSUD Sragen. Sehingga saat ini, sudah tidak ada korban yang dirawat di RS Assalam.
"Tujuh (korban) yang dirujuk itu ada 3 orang yang kemungkinan mengalami cidera kepala, sehingga harus mendapatkan CT Scan, sisanya mengalami fraktur (patah tulang)," ujar Ria.