"(Lahan kebanjiran air pasang) nambah. Tapi tidak terlalu banyak, kurang lebih sekitar 25 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Pulung Hariyadi, saat dihubungi detikcom, Jumat (3/8/2018).
Pulung menjelaskan, gelombang pasang yang menerjang kawasan Baros dan sekitarnya memang belum surut. Penyebabnya karena air pasang dari Laut Selatan tersebut tertahan oleh wedi kengser di Muara Sungai Opak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi persoalan tersebut, lanjutnya, pihak dinas telah menerjunkan dua backhoe untuk membuat sodetan. Harapannya air pasang yang membanjiri lahan pertanian warga cepat mengalir ke Laut Selatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Bobot, mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mengatasi banjir akibat air pasang di Baros.
"Tetap kita siagakan alat berat di lokasi untuk antisipasi," tutupnya. (sip/sip)











































