"Tiga dimensi ini untuk percepatan pembangunan airport, skalanya 1:500. Kan Airport Kulon Progo harus selesai 2019, mau dipercepat salah satunya dengan peta tiga dimensi skala besar ini," kata Kepala BIG, Hasanudin Zainal Abidin saat MoU dengan Pemda DIY di Kantor Gubernur DIY, 27/4/2018).
Dengan peta 3 dimensi lebih detail, menurutnya bisa melakukan perencanaan lebih baik. Peta 3 dimensi ini nantinya akan ada kontur, perumahan, jalan, batas dan segala macam. Nantinya juga bisa dilengkapi dengan data-data kependudukan, sosial, ekonomi. Untuk membuat peta 3 dimensi ini membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Untuk pemotretan dengan pesawat hanya butuh 3 jam. Penggunaan pesawat akan berkoordinasi dengan TNI AU karena pesawatnya milik TNI AU.
"Ini skalanya 1:500, jadi lebih detail,"katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan ini bisa jadi contoh yang baik, kalau Yogya bisa mulai dengan pilot project 1:500, wah itu pertama itu," katanya.
Selain peta 3 dimensi untuk percepatan bandara, juga akan dibuat peta 3 dimensi di kawasan Kraton Yogyakarta. Peta 3 dimensi di Kraton untuk warisan budaya atau pemataan budaya dan lainya.
Dengan dilakukan MoU antara BIG dan Pemda DIY ini sebagai payung kerjasama BIG dalam penyusunan pemanfaatan geospasila untuk Yogyakarta. Pemetaan skala besar dengan pilot projectnya di kawasan Kraton dan Bandara Kulon Progo. Tetapi nantinya bisa berkembang ke yang lainya. (bgs/bgs)











































