Walaupun demikian Wowok juga dikenal sebagai orang yang baik, mau membantu rekan yang sedang mengalami kesusahan.
"Kalau masalah (pribadi) mungkin kehidupan orangnya agak tertutup," kata salah satu rekan Wowok, Serda Darmanto kepada wartawan sesuai mengikuti prosesi pemakaman, Selasa (24/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin yang lebih tahu rekannya yang di Cilodong. Ibaratnya selama hampir 17 tahun, kan mungkin yang di Cilodong lebih sering berkontak langsung dengan beliau (Wowok), yang tahu persis kesehariannya," paparnya.
Walaupun tempat dinas mereka berbeda, selama ini Darmanto masih sering berhubungan dengan Wowok, baik lewat telepon maupun lewat pesan singkat. Namun tidak pernah sekalipun Wowok bercerita masalah pribadi.
"Kami itu rekan seliting (dengan Serda Wowok) sejak tahun 2001. Kebetulan Wowok sama kita dekat. Kepedulian Wowok sama rekan-rekan dan orang-orang yang dinas di mana pun selama ini kesannya baik," ucapnya.
Darmanto sendiri tak menyangka Wowok meninggal secepat ini. Padahal baru sekitar lima bulan lalu dirinya masih berkomunikasi dengan Wowok, ketika itu Wowok dalam kondisi sehat dan tidak ada hal yang dikeluhkan.
"Ada kejadian seperti itu ya gak menyangka," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Serda Wowok ditemukan tewas menggantung di tangga Kapal Motor Madani Nusantara, Minggu (22/10). Saat itu dia bersama istrinya sedang melakukan perjalanan dari Pelabuhan Balikpapan ke Makassar.
Sementara prosesi pemakaman Serda Wowok, yang diketahui sebagai anggota kesatuan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI ini dilaksanakan di tempat kelahirannya. Yakni di TPU Dusun Jangkang, Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman. (sip/sip)











































