Sahabat: Sakit Jantung Wali Kota Pekalongan Arslan Pekan Lalu Kambuh

Sahabat: Sakit Jantung Wali Kota Pekalongan Arslan Pekan Lalu Kambuh

Robby Bernardi - detikNews
Kamis, 07 Sep 2017 21:32 WIB
Suasana rumah duka. Foto: Robby Bernardi
Pekalongan - Meninggalnya Walikota Pekalongan A Alf Arslan Djunaid, menjadi duka mendalam bagi para sahabatnya. Muhamad Luthfi (48), salah satu sahabat yang tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Dia bercerita, Arslan ini memang beberapa kali sakit. Namun, tidak pernah dikeluhkan oleh sosok wali kota ini.

"Walaupun kondisinya sakit, dia tidak pernah mengeluh sakit pada siapapun," kata Muhamad Luthfi saat berbincang dengan detikcom di rumah duka di Jalan Toba Kamis (09/09/2017) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lutfi melanjutkan, Arslan pernah merasakan sakit di dadanya saat sedang touring dengan motor gedenya di kawasan Linggosari Kabupaten Pekalongan pada Sabtu (2/9) lalu lalu.

"Beliau memang gemar touring. Saat itu sakit jantungnya kambuh dan beristirahat di rumah warga. Setelah itu langsung dibawa ke Rumah sakit Karanganyar Pekalongan," katanya.

Di rumah sakit itupun tidak lama karena dirujuk ke RSUD Bendan Kota Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan, Arslan (berbaju merah) semasa hidupnya.Wali Kota Pekalongan, Arslan (berbaju merah) semasa hidupnya. Foto: Robby Bernardi
"Pada hari senin dibawa ke tegalrejo (RSU Semarang). Saya tanya bagaimana kondisinya, beliau hanya bilang hanya sakit biasa saja, jangan khawatirkan," jelas Luthfi.

Menurut Luthfi, ada hal yang dianggapnya aneh selama sepekan ini. Walikota Pekalongan menelpon dirinya cukup lama selama 30 menit.

"Biasanya dia tidak pernah cerita lama di telpon. Saat itu yang kita obrolin soal bagaimana membawa Kota Pekalongan bisa maju," katanya.

Arslan, menurut Luthfi, mengakui setiap langkah yang diambil dalam kebijakan akan menimbulkan pro-kontra. Di mata sahabat, sosok A Alf Arslan Djunaid, merupakan sosok pemimpin yang mau bergaul dengan segala macam lapisan.

"Mungkin ada (warga) yang merasa sakit atas kebijakan. Tapi itulah risikonya. Saya sendiri tidak mau menyakitkan apalagi membuat warga saya susah karena kebijakan saya," kata Luthfi menirukan keresahan Arslan. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads