Mereka di antaranya, Islahudin warga Kecamatan Kragan yang masuk dalamkloter 92 gagal berangkat lantaran sakit.
Sedangkan dari kloter 93 yakni Chairil Anwar warga Kecamatan Pamotan lantaran sakit, Ida Musyafaah gagal berangkat karena harus menunggui suaminya yaitu Chairil Anwar. Terakhir, Uma Farida warga Lasem gagal berangkat karena hamil muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kloter 92 diberangkatkan menggunakan lima bus pada Kamis (24/8/17) sekitar pukul 09.00 WIB. Dan kloter 93 juga diberangkatkan di hari yang sama, namun pemberangkatan dilaksanakan pada pukul 12.00 WIB.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rembang Abdul Hafidz melepas pemberangkatan rombongan bus dari kloter 92, di depan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Rembang, Jalan Pemuda Km 2. Ia menghimbau kepada jamaah agar senantiasa menjaga kesehatan masing-masing, serta menitipkan amanah untuk turut menjaga identitas bangsa Indonesia yang sopan dan santun.
"Semoga selamat sampai tujuan,menjadi haji yang mabrur. Untuk para jamaah tetap dijaga kondisi badannya, kesehatan diutamakan. Jangan cengeng ketika disana, jaga pula amanah yang saya titipkan untuk bisa berperilaku sopan dan santun, ciri khas warga negara Indonesia," ucapnya, Kamis (24/8/17).
Sementara itu, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Rembang, Athoillah Muslim menjelaskan, para jamaah yang tertunda keberangkatannya bisa dialihkan pada kloter selanjutnya jika kondisinya memungkinkan. Jika tidak, akan digeser pada tahun selanjutnya.
"Jika memungkinkan untuk diberangkatkan pada tahun ini, maka bisa langsung diberangkatkan dengan cara ikut kloter dari kota/kabupaten lainnya. Jika tidak memungkinkan digeser pada tahun depan. Seperti satu jamaah yang hamil muda, kemungkinan akan digeser pada tahun depan," jelasnya. (sip/sip)











































