Empat kecamatan itu, Wonosegoro, Kemusu, Juwangi dan Musuk. Sedangkan kecamatan lain juga ada, namun hanya sebagian saja.
"Paling parah dan menjadi langgaran setiap tahun ya empat kecamatan tersebut," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Boyolali, Hendrayanto di kantor, Rabu (2238/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena yang mengajukan bantuan baru dari Wonosegoro saja. Kecamatan yang lain belum mengajukan. Silakan camat yang sudah mengalami kekurangan air bersih bisa mengajukan," jelasnya.
Menurutnya bantuan air bersih saat ini baru diberikan ke 10 desa dari 18 desa di Wonosegoro. Setiap hari, ada dua desa yang mendapat droping dan setiap desa mendapat dua tangki yang setiap tangkinya berkapasitas 4.000 hingga 5.000 liter.
""Hari Senin kemarin droping dilaksanakan untuk Desa Kalinanas dan Gilirejo. Kemudian ke Desa Jatilawang dan Desa Bandung," kata Hendra.
Untuk pendistribusian bantuan air bersih tersebut, Pemkab Boyolali bekerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Pudam) Boyolali.
Kalau armada truk tangki PUDAM tidak mencukupi, kami minta bantuan ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali)," imbuhnya.
Selain bantuan, ada juga warga yang membeli air bersih dari truk tangki swasta yang ada di wilayah tersebut. Warga membeli air bersih dari truk-truk tangki swasta dengan harga berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 350 ribu per tangki. Harga air bergantung jauh dekatnya lokasi.
Camat Wonosegoro, Hari Harianto mengatakan wilayah Kecamatan wonosegoro dari 18 desa yang paling rawan krisis air bersis ada 10 desa. Sepuluh desa itu diantaranya Bengle, Bercak, Jatilawang, Bandung, Bojong, Ketoyan, Garangan, Gunungsari, Kalinanas, Gilirejo.
Sebanyak 10 desa tersebut mulai hari Senin kemarin mendapat droping air dari Pemkab Boyolali secara bergiliran. Setiap hari dua desa dan setiap desa mendapat jatah dua tangki.
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, selama ini warga membuat sumur-sumur di dasar sungai yang mengering. Saat digali setengah meter sudah keluar air.
Selain itu juga mengandalkan bantuan air bersih. Kalau membeli air harganya Rp 350 ribu/tangki. Tetapi untuk saat ini yang membeli air hanya warga yang akan punya hajat saja. (bgs/bgs)











































