Pria yang juga seorang dosen itu tiba di kantor DPD PDIP, Jalan Brigjen Katamso Semarang sekitar pukul 13.14 WIB. Ia menunggang kuda dengan mengenakan baju lurik serta blangkon. Di belakangnya ada 6 penunggang kuda lainnya berseragam prajurit kuno warna merah serta sejumlah orang dengan membawa bendera PDIP dan Ganti.
Setelah turun dari kudanya, Widhi langsung masuk ke ruang pendaftaran untuk proses pengembalian formulir. Widhi diterima oleh Wakil Ketua DPD PDIP Jateng Bidang Pembangunan Manusia dan Budaya, Soetjipto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sudah daftar, ya harus yakin 100% (mendapat rekomendasi). Diajari bu Mega harus berani dan percaya diri," kata Widhi di kantor DPD PDIP Jateng, Selasa (1/8/2017).
Keseriusan Widhi mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Jateng diwujudkan dengan mulai membentuk relawan pendukung di beberapa daerah dan juga visi misi serta program jika terpilih.
"Ada program unggulan sejuta embung dan sejuta lumbung," tegasnya.
Saat ini masih ada satu persyaratan yang harus dipenuhi Widhi untuk mendaftar yaitu rekomendasi dari DPC PDIP Kota Semarang. Menurut Widhi rekomendasi itu sudah ada dan akan segera disusulkan.
"Insyaallah ada kelengkapan itu," pungkas Widhi.
Sementara itu terkait makna dirinya membawa kuda, Widhi menjelaskan hal itu merupakan simbolik dari bidang yang ia geluti yaitu petani dan nelayan.
"Simbolik pentingnya pemerintahan Provinsi Jawa Tengah mempererat nelayan dan tani," ujarnya.
Widhi Handoko mengembalikan formulir pendaftaran bakal Cawagub ke DPD PDIP Jateng Foto: Angling Adhitya Purbaya |
"Ini yang pertama, yang lainnya belum. Kalau mengambil formulir memang bisa dikuasakan, tapi kalau mengembalikan harus yang bersangkutan sendiri," kata Soetjipto. (alg/sip)












































Widhi Handoko mengembalikan formulir pendaftaran bakal Cawagub ke DPD PDIP Jateng Foto: Angling Adhitya Purbaya