"Hari ini kami sowan, harapannya agar petani salak bisa sejahtera. Tuntutannya ke pemerintah agar segera membuat kebijakan jangka pendek untuk menstabilkan harga salak," ujar Ketua Paguyuban Petani Salak Wononokerto, Tomon Haryo Wirosobo, di Pendopo Kantor Bupati Sleman, Selasa (11/7/
Tomon menjelaskan, pada bulan Ramadan hingga setelah Lebaran 2017 lalu menjadi harga jual terendah rata-rata Rp 2.000 per kilogram dari petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mendatangi kantor Bupati dengan membawa keranda lengkap dengan sosok jenazah di dalamnya. Mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Desaku sebelum memulai aksinya.
Foto: Sukma Indah Permana/detikcom |
Salah seorang petani salak, Sunarjo (51), mengeluh harga ini sangat jauh dari harga tahun lalu pada bulan yang sama sekitar Rp 7.000 - Rp 12.000 dari petani.
"Anjlok sudah sejak sebelum Lebaran," tutur Sunarjo.
Tomon melanjutkan, dia meminta agar pemerintah segera mengatur harga terendah salak di pasaran
"Kedua, fasilitas dan pendampingan petani salak pondoh dengan berbagai produk olahannya dan pemasaran salak pondoh dan produknya," ujar Tomon (sip/mbr)












































Foto: Sukma Indah Permana/detikcom