Wow, Alpukat yang Ditanam Petani Semarang ini Berukuran Jumbo

ADVERTISEMENT

Wow, Alpukat yang Ditanam Petani Semarang ini Berukuran Jumbo

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 27 Jan 2016 13:56 WIB
Saryono menunjukkan 2 alpukat hasil kebunnya (Foto: Angling Adhitya P/detikcom)
Semarang - Kabupaten Semarang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat banyak, bahkan ada alpukat dengan berat hampir 2 kg dan ukurannya sebesar kepala bayi. Alpukat tersebut berjenis Wina.

Jenis alpukat jumbo itu dikembangkan di Kabupaten Semarang dan diawali di daerah Jetis, Bandungan sejak tahun 1998 oleh asosiasi Alpukat Berkah Jaya. Bentuknya sama seperti alpukat biasa. Yang istimewa memang ukurannya.

"Bisa hampir 2 kg, ya sekitar 1,8 kg. Ini kita belajar otodidak sejak 1998," kata ketua asosiasi Alpukat Berkah Jaya, Saryono kepada detikcom saat acara pencanangan Desa Wisata Buah di desa Diwak, Kabupaten Semarang, Rabu (27/1/2016).

Untuk menanam hingga proses memanen memang butuh waktu lama yaitu sekitar 4 tahun. Namun jika sudah berbuah, satu pohon bisa menghasilkan buah sampai  1 ton.

"Di Jetis itu anggota asosiasi satu rumah bisa punya lima pohon. Satu pohon bisa menghasilkan 1 ton," tandasnya.

Keunggulan lainnya, yaitu ketahanannya sehingga bisa diekspor. Jika alpukat biasa akan matang 3 hari setelah dipetik, maka alpukat Wina baru akan matang setelah 15 hari dipetik, sehingga cocok untuk pengiriman jarak jauh.

"Sudah ekspor juga ke Singapura, Belanda, dan lainnya. Kalau bibitnya sudah tersebar terutama di Jawa," pungkas Saryono.

Sementara itu Indra Dewi selaku Konsultan PT Sido Muncul untuk pengembangan Desa Wisata Buah mengatakan alpukat Wina merupakan jenis alpukat unggul dan memang cocok sebagai komoditas ekspor, rasanya juga manis. Peminatnya juga tidak hanya lokal namun juga dari manca negara.

"Kalau diekspor, sampai tujuan 2 minggu, pas matang ketika sampai tujuan. Ini solusi jarak jauh," kata Indra.

Salah satu warga Kabupaten Semarang, Luluk mengatakan cukup takjub melihat ukuran alpukat Wina. Luluk juga puas karena ketika dibuat jus jumlahnya bisa cukup banyak.

"Besar sekali, saya buat jus bisa penuh satu teko," ujar Luluk.

Alpukat Wina kini juga dikembangkan di Desa Wisata Buah yang diresmikan mulai hari ini oleh PT Sido Muncul dan Kementerian Pertanian serta Pemda. Penanaman dilakukan di Dusun Krajan, Bergas Kidul dengan luas lahan Demonstrasi 5 ha, luas lahan pengembangan 8 ha, jumlah tanaman 2 ribu batang, dan jumlah petani 60 orang.

Selain itu akan ditanami juga tiga  jenis durian unggul  di Desa Diwak yaitu Durian Matahari, Durian Bawor, dan Durian Pelangi. Diharapkan dua varietas buah itu bisa menjadi ciri khas daerah yang menjadi pusat penanaman.

"Durian ditanam di Dusun Kalisori, Diwak dengan luas lahan Demplot 2 hektar, luas lahan pengembangan 2 ha, jumlah tanaman 300 batang dan jumlah petani 33 orang," kata Direktur Operasional PT Sido Muncul, David Hidayat. (alg/trw)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT