Jokowi Pakai Baju Baduy Luar, Apa Bedanya dengan Baduy Dalam?

Jokowi Pakai Baju Baduy Luar, Apa Bedanya dengan Baduy Dalam?

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Senin, 16 Agu 2021 13:18 WIB
Lebak -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan baju adat khas Baduy dengan ikat kepala biru, pakaian hitam dan tas dari anyaman. Setelan itu merupakan pakaian khas Baduy Luar. Apa bedanya dengan baju yang digunakan warga Baduy Dalam?

Masyarakat adat Baduy memang dibagi dua antara Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam hanya sebagian kecil dari keseluruhan warga adat yang menempati wilayah pegunungan di Banten bagian selatan. Mereka tinggal di tiga kampung yaitu Cibeo, Cikartawana dan Cikeusik dan terisolasi dari modernisasi dunia luar. Baduy Dalam adalah kelompok yang paling ketat menjalankan tatanan adat dalam rangka menjaga kelestarian alam.

Pemerhati Baduy, Uday Suhada mengatakan, ciri khas pakaian Baduy Dalam adalah ikat kepala atau lomar berwarna putih. Mereka hanya menggunakan dua warna dalam berpakaian sehari-hari yaitu putih dan hitam. Baduy Dalam tidak menggunakan jenis celana pada umumnya. Mereka hanya mengenakan bawahan yang disebut aros atau sejenis kain sarung sebatas dengkul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu namanya pakaian Baduy Dalam, hanya segitu," ujar Uday saat berbincang dengan detikcom di Lebak, Senin (16/8/2021).

Orang suku Baduy dalam berjalan kaki menuju kampungnya di Kakenes.Baju khas yang digunakan warga Baduy Dalam. (Foto: Muhammad Zaky Fauzi Azhar/detikX)

Aksesoris selanjutnya adalah golok. Ada dua jenis golok yaitu pamor dan sulangkar. Milik Baduy Dalam ujung gagang golok mereka menekuk, sementara Baduy Luar mirip golok pada umumnya.

ADVERTISEMENT

Lomar bagi warga Baduy Luar berkain biru seperti yang digunakan Presiden Jokowi. Pakaian hitam dan celana hitam, serta tidak menggunakan aros seperti Baduy Dalam.

Untuk tas juga ada dua jenis, yaitu koja dan jarog. Tas yang dipakai Jokowi jenisnya koja. Sedangkan jarog talinya terurai, sementara koja tidak.

Bahan yang dipakai juga berbeda. Biasanya Baduy Luar membuat bahan tas dari jenis kayu teureup. Baduy Dalam mengambil dari kulit kayu jenis kasungka. Ini lebih kuat, hitam dan pohonnya yang jarang, kecuali di kawasan Baduy Dalam.

"Orang Baduy Luar tidak biasa, karena lebih sulit dari kayu kasungka. Karena itu di Baduy Dalam ada jala dari kasungka. Butuh waktu lama berbulan-bulan karena harus direndam dijemur berhari-hari," kata Uday.

Jaro Saija dari Baduy Luar selaku Kepala Desa KanekesPakaian khas warga Baduy Luar. (Foto: Bahtiar Rifa'i/detikcom)

Bagi Baduy Luar, mereka katanya tidak akan menggunakan pakaian yang digunakan Baduy Dalam. Dan bagi warga Baduy Dalam yang memilih untuk menjadi Baduy Luar pun akan melepas identitas itu dan beralih ke pakaian Baduy Luar.

"Orang Baduy Dalam pindah keluar tidak boleh lagi menggunakan pakaian Baduy Dalam. Karena itu itu soal kesakralan, kepatutan dan etika," kata Uday.

Halaman 2 dari 2
(bri/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads