Mural sepanjang 10 meter itu menggambarkan kolam ikan yang dipenuhi ikan koi berwarna merah dan putih. Rencananya, di atas mural koi itu, akan digelar lomba-lomba khas 17 Agustusan.
Pengerjaan mural tersebut diinisiasi oleh para pemuda di RW tersebut yang bersatu di dalam komunitas Agnerx Street Art. Biaya pembuatan dikumpulkan secara swadaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, ujar Ivan, komunitasnya akan melukis mural tiga dimensi lainnya di sepanjang jalan gang tersebut, tentunya dengan tema yang berbeda.
"Jadi tidak hanya kolam ikan atau sungai saja, tapi bertema setiap 10 meter, apakah nanti bentuknya lubang atau apa," katanya.
Untuk pembuatan mural ini, diperlukan waktu dua hari. Pengecatan di atas aspal, menggunakan cat kolam dan cat genteng agar lebih tahan lama. "Awalnya diblok putih dulu, baru diblok biru. Memang membuat kesan tiga dimensi itu lebih sulit," ujar Ivan.
Selain mural di atas aspal, komunitas Agnerx juga membuat gapura berbentuk naga dan gurita yang terbuat dari barang-barang bekas. "Untuk gapura, kami hanya membeli lem dan kayunya saja," ucapnya.
Lomba Hias Keramba Jaring Apung, Peringati HUT RI:
(ern/ern)











































