Keberadaan warga negara (WN) China itu terungkap berdasarkan laporan warga kepada Babinsa Desa Karangnunggal yang ditindaklanjuti oleh Tim Elang 062 Korem Tarumanegara dan Tim Bromo TNI.
"Awalnya kami ketahui ada laporan dari Babinsa, pas Δicek ternyata benar ada WN asal China dengan paspor wisata," ucap anggota Tim Elang 062 Korem Tarumanegara Serka Wawan Rusmawan Efendy, Senin (29/4/2019).
Aparat TNI beserta polisi dan petugas Imigrasi Tasikmalaya mengamankan empat turis tersebut pada Sabtu (27/4). Berdasarkan pemeriksaan, mereka yaitu Li Yadong, Zen Xianshung, Sun Mingcho dan Yuan Zhensun berdalih datang ke Karangnunggal untuk mencari jodoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat WN China itu tidak dapat memperlihatkan paspor dengan alasan dibawa oleh Injo Tek Lie ke Jakarta untuk pengurusan dokumen pernikahan. Penindakan kepada mereka, menurut Wawan, guna mengantisipasi modus dugaan praktik human trafficking hingga indikasi membuka kembali pertambangan di Tasikmalaya.
"Kekhawatiran lainnya yakni mereka berdalih menikah dengan orang Karangnunggal untuk membuka pertambangan baru. Kami antisipasi saja," kata Wawan.
Kapolsek Karangnunggal Kompol Jefri mengatakan empat turis China itu telah berkenalan dengan keempat gadis warga Karangnunggal sejak dua bulan lalu. Bahkan, sambung dia, turis tersebut mengaku sudah menjadi mualaf.
"Untuk dapat menikahi keempat gadis tersebut, mereka mengaku telah masuk Islam sebulan lalu di Kecamatan Bantarkalong. Tapi kita fokus ke identitas WN ini," ujar Jefri.
Kini empat WN China yang diduga melanggar dokumen keimigrasian itu berada di kantor Imigrasi Kota Tasikmalaya dan menunggu instruksi dari kantor imigrasi pusat.
Simak Juga 'Terobos Zona Terlarang Gunung Bromo, Dua Turis Australia Diamankan':
(bbn/bbn)











































