Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan permasalahan utama dalam pengelolaan sampah ialah mengubah kebiasaan masyarakat.
"Kalau pola sekarang kumpul, angkut dan buang, itu kita per tahun anggarkan Rp 150 miliar. Tapi melalui 'Kang Pisman', sampah habis di tempat, itu bisa diefisiensi," ujar Oded usai kunjungan kerja di Kelurahan Babakan Sari, Kota Bandung, Senin (10/12/2018).
Kalau anggaran tersebut mampu efisiensi, Oded mengatakan akan dialihkan pada program lain. Salah satunya memperkuat dana kewilayahan. "Bisa nanti kita kembalikan lagi anggaran itu ke warga melalui PIPPK," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tantangan krusial itu mengubah kultur budaya. Maka Mang Oded sejak awal mencanangkan sosialisasi ke masyarakat agar gerakan ini menjadi budaya tanggung jawab terhadap sampah yang diproduksi sendiri," ucapnya.
Program Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman) di kawasan Babakan Sari, Kota Bandung. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom) |
"Ternyata di sini itu luar biasa. 13 RW di bawah pembinaan lurahnya semua luar biasa, masif. Tadi juga Mang Oded ke lapangan bertemu warga, lingkungannya bersih," katanya.
Pria berkacamata itu berharap ke depan Kelurahan Babakan Sari bisa menjadi percontohan bagi seluruh kelurahan di Kota Bandung. "Mang Oded berharap delapan role model kelurahan ini bisa menginspirasi dan memperkuat komitmen di 143 kelurahan lainnya," ujar Oded. (tro/bbn)












































Program Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman) di kawasan Babakan Sari, Kota Bandung. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)