Anggota DPRD Kota Bandung Folmer Silalahi mengatakan nilai yang diajukan dalam Rancangan APBD (R-APBD) 2019 turun sekitar Rp 700-800 miliar dari APBD 2018. Hal itu membuat pemerintah harus melakukan efisiensi.
"Tahun 2018, APBD kita sekitar Rp 6,6 triliun. Tahun ini di R-APBD sekitar Rp 5,9 triliun," ujar Folmer usai Paripurna Raperda R-APBD 2019 di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (12/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Praktis hanya sisa sekitar lima persen yang kaitannya dengan janji wali kota dalam visi misinya," katanya.
Secara tidak langsung, kata Folmer, janji Oded untuk menaikkan dana dari Rp 100 juta per RW menjadi Rp 200 juta terancam gagal. Sebab jika dihitung diperlukan anggaran Rp 1,2 triliun untuk merealisasikan janji tersebut.
"Kita lihat karena janji itu tidak ada batas waktu realisasi. Karena janji wali kota dan wakil itu satu periode atau lima tahun. Yang pasti untuk tahun depan itu tidak mungkin," ucap Folmer.
APBD 2019 turun cukup signifikan karena terdapat akumulasi Silpa sekitar Rp 800 miliar. Sementara PAD tahun ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
"Kita harus memastikan bahwa APBD murni 2019 disusun berdasarkan skala prioritas, sebelum masuk program visi misi dan janji wali kota," katanya.
Folmer mengingatkan Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) untuk mengkoordinasikan semua SKPD agar tidak terjadi ego sektoral untuk mendapat anggaran lebih besar. (tro/bbn)











































