Perbedaan harga yang mencolok membuat daging yang sudah distok 3 kuintal habis diserbu pembeli hanya dalam waktu kurang dari 2 jam.
"Hari ini kami bersama bulog melakukan bazar atau pasar murah terhadap bahan-bahan beras, gula, minyak tepung dan daging. Yang paling laku daging sapi atau kerbau yang kami jauh dari harga pasaran, ternyata dalam waktu kurang dari 2 jam sudah habis," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo kepada detikcom, Senin (11/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rangkaian peringatan hari Bhayangkara ini bentuk kepekaan kami terhadap gejolak di masyarakat menjelang lebaran. Harapannya dengan adanya pasar murah harga-harga bisa stabil dan masyarakat bisa datang dan membeli barang yang kami jual, ini kami gelar sampai hari Rabu mendatang," lanjutnya.
Foto: Syahdan Alamsyah |
Sementara itu Agus Hermawan, Kasi Analisa Harga dan Pasar dan Bahan Pokok Bulog Sukabumi mengatakan untuk bazar murah ini menyetok beras 500 kg, gula dan terigu masing-masing 2 kg, minyak goreng dan daging. "Ini yang dianggap paling dibutuhkan oleh warga saat ini," kata Agus.
Terkait murahnya harga yang dijual dijelaskan Agus harga yang ada di pasar sesuai atau disamakan dengan harga eceran tertinggi. "Kita sesuai dengan HET makanya murah, rencana Polresta Sukabumi sampai Rabu dan kita siap menyediakan berapapun yang dibutuhkan oleh Kapolres," jelasnya.
Sementara itu, Imelda distributor daging sapi mengaku tidak menyangka daging sebanyak 3 kuintal akan habis dalam waktu yang singkat. "Kita stok pagi tadi 3 kuintal dua kali kirim, namun ternyata belum memenuhi permintaan pembeli. Saya kaget, stoknya di lemari pendingin habis," ungkapnya.
Imelda merencanakan untuk kembali menyetok sebanyak 5 kuintal untuk dijual pada Selasa (12/6/2018) besok.
"Kami kerjasama dengan bulog, untuk mendistribusikan daging sapi di bazar bersama Polresta Sukabumi. Besok rencananya kita stok sebanyak 500 kilogram atau 5 kuintal daging," jelas dia.
Pantauan detikcom di sejumlah pasar tradisional, harga daging memang bervariasi, dengan harga terendah Rp 110 ribu sampai Rp 130 ribu perkilogramnya. Meski mahal, sejumlah pembeli terlihat mengantre. (ern/ern)












































Foto: Syahdan Alamsyah