Jalan Rusak di Jampang Sukabumi Ditanami Pohon Pisang

Jalan Rusak di Jampang Sukabumi Ditanami Pohon Pisang

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 29 Mar 2018 19:48 WIB
Jalan Rusak di Jampang Sukabumi Ditanami Pohon Pisang
Aksi protes warga Jampang Sukabumi menanam pohon pisang di jalan rusak. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi - Kesal jalan rusak tak kunjung diperbaiki, belasan warga di Kampung Padabeunghar, RT 02 RW 01, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menanam pohon pisang di Jalan Raya Pangleseran-Bojonglopang. Aksi tanam pohon itu sebagai reaksi protes warga.

"Pohon pisang ini adalah bagian dari protes kami karena jalanan rusak. Padahal ini akses utama perlintasan dari Pangleseran ke Jampang Tengah," kata Suryaman (49), tokoh masyarakat setempat, di lokasi, Kamis (29/3/2018).

Suryaman menyebut perbaikan tidak kunjung dilakukan sejak 2012. Kalau pun ada perbaikan, sambung dia, hanya sebatas tambal sulam yang tidak merubah kondisi jalan dan hanya bertahan sebentar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini statusnya di bawah pengelolaan BPJ Propinsi Jabar karena katanya status jalan sudah naik kelas, tapi buktinya kualitas jalan begini," lanjut dia.

Kendaraan dengan tonase puluhan ton menjadi penyumbang paling besar kerusakan jalan di tempat tersebut. Jika ada upaya perbaikan, dia berharap menggunakan betonisasi.

"Kami berharap jalanan ini di beton, masa jalan status propinsi tapi kualitasnya seperti ini. Pengaspalan bukan solusi, karena berat kendaraan yang melintas khususnya truk besar mencapai puluhan ton," ucapnya.

"Kalau jalanan baik kualitasnya tidak hanya membuat masyarakat senang, tapi juga pengusaha perusahaan angkutan truk tidak lagi diprotes warga karena dianggap menjadi sumber utama kerusakan," tutur Suryaman.

Kekesalan senada diungkap Ruslan. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir angkot ini mengeluh kendaraannya sering mengalami kerusakan akibat lubang jalan.

"Kondisi jalan membuat saya sering bolak-balik bengkel, selalu ada saja kerusakan. Pernah ban angkot robek gara-gara lubang besar, ini mending kemarau kalau sudah hujan semua lubang tidak terlihat karena tertutup air," ucap Ruslan. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads