Mayoritas truk yang masih melintas jalur mudik selatan Jabar ini membawa muatan nonsembako seperti pupuk, bahan bangunan hingga sabun mandi. Padahal sejak Rabu kemarin larangan beroperasi tersebut berlaku, kecuali truk pembawa sembako, BBM dan elpiji.
Baca juga: Mudik 2017, Pria ini Kayuh Ontel dari Jakarta ke Tasikmalaya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini disuruh atasan mengantar barang. Sejak kemarin sudah tahu (larangan truk nonsembako beroperasi). Ini bawa sabun," kata Hendra, sopir truk pengangkut sabun.
Sebagian pengendara truk yang terjaring razia justru memilih kabur kabur meninggalkan SIM yang ditahan polisi. Kini polisi mencari guna menindak pengendara nakal itu.
Baca juga: Polisi Imbau Pemudik Waspada Tanjakan dan Turunan Jalur Nagreg
Razia tersebut berlangsung selama satu jam. Selain tilang, truk terpaksa dialihkan ke jalur arteri yang tidak dilalui pemudik untuk menghindari kemacetan lalu lintas.
"Kebetulan kami sedang di lapangan. Truk ini kita berhentikan. dan dialihkan ke jalan yang tidak dilewati arus balik mudik, biar tidak ganggu perjalanan. Kalau sopir truk itu (yang kabur) sedang kami cari," ucap Kasatlantas Polres Tasikmalaya AKP Dies Ratmono.
Tiga hari jelang Lebaran 2017, volume kendaraan yang melintas selatan Tasikmalaya terus meningkat. Selain didominasi kendaraan pribadi, sepeda motor serta angkutan bus juga ramai melintas. Arus kendaraan mulai tersendat di sejumlah titik mulai kawasan Kudang, Alun-alun Singaparna hingga Muktamar Cipasung. (bbn/bbn)











































