Pantauan detikcom, sejumlah warga memperbaiki tanjakan tersebut dengan alat seadanya. Terlihat sembilan orang warga berbagi tugas, ada yang meratakan tanah, mendorong kendaraan dan menyodorkan kotak sumbangan. Jalur alternatif Bandung-Cianjur itu diperbaiki warga secara swadaya tanpa menggunakan alat berat.
![]() |
"Seharusnya pakai alat berat, karena keterbatasan alat kami gunakan pacul, linggis, singkuk dan perkakas seadanya," kata salahsatu warga Arif (45), di Tanjakan Neundeut Kamis (13/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau hujan sering ambles, kami hampir tiga minggu memperbaiki tanjakan ini," kata Arif di Tanjakan Nendeut," tambahnya.
![]() |
Begitulah tanjakan tersebut dinamai Tanjakan Neundeut. Karena jika diartikan dalam Bahasa Indonesia nendeut berarti ambles. Tanjakan itu memiliki panjang sekitar 25 meter dan lebar lima meter. Beberapa retakan terlihat di kedua bahu jalan, bahkan jalan ambles tersebut kedalamannya mencapai satu meter.
Sebenarnya jalan ini pernah dibetonisasi tahun lalu, namun kini sudah terkelupas. Akibatnya sebagian pengguna jalan mendorong kendaraanya karena tidak dapat melewati tanjakan tersebut. Karena takut memakan korban, warga menaburi kulit gabah kering ke jalan agar tidak licin. "Sudah pernah dibeton, tapi tiga bulan kemudian rusak kembali," sambung Arif.
Warga lainnya Tarmudin (50), yang juga ikut memperbaiki jalan tersebut mengungkapkan beberapa kali truk muatan terjungkal hingga terguling di tengah tanjakan. Selain licin, tanjakan Nendeut memiliki sudut yang curam.
"Alhamdulillah tidak pernah ada korban jiwa, namun banyak sopir yang memberikan masukan kepada kami," kata Tarmudin sambil menunjukkan tempat bekas truk yang terguling.
Karena itu, warga berinisiatif mengurangi kemiringan tanjakan dan memperlebar jalannya. "Lebar jalan akan kami buat menjadi enam meter. Kami juga menguruk jalan yang ambles sehingga menjadi rata," kata Tarmudin.
Nana (63), warga desa lainnya, berujar masyarakat telah mengusulkan perbaikan jalan kepada pemerintah desa. Namun, kata Nana, pihak desa menjawab bahwa jalan baru akan diperbaiki pada September 2017 mendatang. "Tidak bisa menunggu lama, soalnya kami khawatir akan pengguna jalan yang lewat," katanya.
Jalur tersebut bisa memangkas waktu tempuh selama dua jam dari Ciwidey ke Sindangbarang, Cianjur Selatan. Pasalnya, jika melewati jalur Jalan Raya Rancabali, bisa menghabiskan waktu enam jam. Namun, jika melewati jalur Cipelah, bisa ditempuh dengan waktu empat jam saja.
Kepala Desa Cipelah, Ade mengatakan bahwa perbaikan tersebut telah diajukan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Sebab, pembahasan anggaran perbaikan jalan telah diketuk palu sebelumnya. "Paling kita menunggu, jika ada perubahan anggaran, saya sudah sampaikan hal itu (ke dinas)," kata Ade melalui sambungan telepon.
Ade tak menapik, jika sering terjadi kecelakaan di Tanjakan Nendeut. "Ya mudah-mudahan bisa segera ditangani tahun ini," pungkasnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini