Para siswa tampak sibuk bergelut dengan kain yang telah dipotong-potong. Mereka saling menyambungkan kain-kain perca dengan tulisan dari harapan mereka. Para siswa menulsikan harapan mereka dalam kain perca terintegritas tentang keadilan dan cita-cita mereka di masa mendatang.
"Mereka sedang menjalin kerja sama untuk menyambungkan kain-kain perca ini. Ini banyak kita kumpulkan dari komunitas-komunitas penjahit di Kota Bandung," ujar Sebagai Koordinator Workshop Pohon Harapan Permata Andhika Rahardja saat ditemui di SMP Salman Al Farisi, Jum'at (9/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kain-kain perca ini akan digabungkan dengan tiga sekolah dari Bandung dan Jakarta dan enam komunitas lainnya untuk menyambungkan kain perca ini, jadi sebuah pohon harapan," kata dia.
Setelah disambungkan dengan sekolah lainnya, kain perca ini akan diletakkan saat pegelaran acara Teater Musikal Raksasa yang rencananya akan dilaksanakan Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada tanggal 22 sampai 23 Desember 2016 mendatang. "Pohon harapan ini akan dipamerkan dan dijadikan bahan visual di teatrikal raksasa nanti," tuturnya.
Permata berharap untuk pohon harapan nanti bisa terbentuk dengan sangat tinggi. Yang terpenting semangat siswa untuk menjalin kain perca jadi sebuah pohon harapan dilakukan dengan suka cita dan penuh semangat.
"Kalau untuk si pohon harapannya kita harap ukurannya besar sekali tapi nanti kita lihat saja. Yang penting nyampe ke langit-langit lah," kata Permata sambil tersenyum.
Para siswa memang tampak sumringah ketika mereka menggabungkan kain-kain perca tersebut. Para siswa ini terdiri dari 10 kelompok. Mereka membagi tugas ada yang menulis dan menyambungkan kain yang telah siap untuk disambungkan. Selama 30 menit mereka berkutik dengan hal itu. Kegiatan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 10.15 WIB. Senyum merekah terpancar dari para siswa saat mengikuti kegiatan tersebut.
Sesuai dengan instruksi yang membimbing kegiatan tersebut, beberapa siswa diminta perwakilannya untuk mengungkapkan salah satu harapan mereka. "Saya ingin jadi orang yang jujur," celetuk Teni yang masih duduk di kelas 7.
Sebagian besar mereka mengemukakan di peringatan tahun ini adalah bisa hidup jujur dan bersih dari segala tindakan tidak terpuji. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini