Gesya Bayi Kembar Dempet Dada Meninggal di RSHS Bandung

Gesya Bayi Kembar Dempet Dada Meninggal di RSHS Bandung

Masnurdiansyah, - detikNews
Jumat, 07 Okt 2016 10:59 WIB
Foto: Dok.Humas RSHS Bandung
Bandung - Gesya Ummaya Ramadani, tak bisa bertahan lama. Setelah berhasil dipisahkan dari saudara kembarnya yang mendempet di bagian dada, Gesya menghembuskan napas terakhir tadi pagi di ICU RS Hasan Sadikin (RSHS, pukul 06.10 WIB, Jumat (7/10/2016). Ia mengalami kelainan jantung.

Dirut RSHS Bandung Ayi Djambarsari mengatakan kelainan jantung yang dialami oleh Gesya terjadi pasca operasi pemisahan. Operasi pemisahan sendiri dilaksanakan pada tanggal 27 September 2016 lalu. Selama 1,5 jam operasi berjalan dengan lancar.

"Jadi ada kelainan jantung yang tidak berfungsi dengan baik. Jadi saat selesai pemisahan itu pada hari keduanya mengalami perburukan kondisi klinis," ujar Ayi dalam jumpa pers di Lobby RSHS Bandung, Jum'at (7/10/20216).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayi melanjutkan, selain kelainan jantung yang diderita oleh Gesya, beberapa faktor organ tubuhnya tidak berfungsi dengan baik. Dokter menyebut pasca dilakukan operasi pemisahan dalam kurun waktu 48 jam, memang kondisinya tidak mengalami perubahan yang stabil.

"Selain itu bayi ini (Gesya) mengalami kegagalan organ tubuh mulai dari ginjalnya, sistem sarafnya, sistem pasukelernya, dan jantung yang tidak bekerja dengan baik," jelas Ayi.

Gesya Bayi Kembar Dempet Dada Meninggal di RSHS BandungGesya Bayi Kembar Dempet Dada Meninggal di RSHS Bandung


Tim dokter RSHS sendiri sudah melakukan upaya maksimal untuk memulihkan kondisi bayi yang baru berumur 10 hari tersebut. Namun upaya yang dilakukan oleh para dokter tetap tidak membuahkan hasil yang baik.

"Kita sudah berikan tunjangan yang maksimal terhadap bayi tersebut, termasuk seluruh ilmu yang kita miliki sesuai dengan kemampuan kita sudah kita lakukan," tuturnya.

Ayi menuturkan, sejak pasca operasi pemisahan dada hingga perut pada bayi kembar berjenis kelamin perempuan itu, tim dokter selalu berkoordinasi dengan kedua orang tuanya.

"Kita selalu jalin komunikasi, dan orang tua juga sudah tahu kondisi anaknya yang satu ini. Orang tua juga sudah menerima kondisi yang terakhir," kata dia.

Sementara itu, kembarannya Gisya Bizanty Ramadani dalam kondisi yang stabil. Gisya saat ini masih dalam penanganan dokter untuk diberikan nutrisi dan asupakan makanan untuk menunjang pertumbuhan tubuhnya.

"Kondisinya sehat dan stabil dan sedang diberikan nutrisi dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangannya seperti pendengaran, penglihatan dan syarafnya," lanjutnya.

Saat ini Gisya masih dalam pemantauan tim dokter. Upaya maksimal turut diberikan. Jika kondisinya membaik tidak menutup kemungkinan Gisya bisa dibawa pulang orang tuanya dalam keadaan sehat.

Tim dokter pun turut berduka cita atas meninggalnya bayi dari pasangan Syarif Maulana (24) dan Gina Gantina (19).

"Kami juga turut mengucapkan rasa sedih dan turut berduka cita kepada orang tuanya atas meninggalnya Gesya pada pagi tadi," pungkasnya (ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads