Aksi teaterikal yang berlangsung selama 30 menit itu, mengundang perhatian para pengguna jalan. Rachmat Jabaril yang merupakan Koordinator Gerbong Bawah Tanah, mengenakan Topeng Kelana berwarna merah, yang menggambarkan seorang penguasa yang serakah dan tamak.
Untuk memperkuat simbol penguasa, Rachmat mengenakan setelan jas lengkap dengan dasi. Sambil menari dengan hentakan yang keras, tokoh Kelana membungkam tokoh pencari keadilan, yang digambarkan dengan seorang pria yang membawa benda seperti timbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu ada seorang demonstran yang membawa selendang merah dan bergerak memutar, menggambarkan jika rakyat tidak akan tinggal diam, akan terus bergerak, sambil memperhatikan gejala alam dan sosial.
Satu orang lagi, memukul tiang dengan palu dengan bunyi monoton. Itu menggambarkan kondisi pemerintahan yang stagnan, tidak dinamis. Lalu satu demonsntran lainnya bertelanjang dada terkapar di aspal, sebagai simbol bahwa rakyat kecil tengah memperhatikan kondisi bangsa ini.
Koordinator Gerbong Bawah Tanah Rachmat Jabaril menyatakan reformasi yang saat ini sudah berajalan 11 tahun, yang diusung gerakan reformasi 1998 tidak sesuai dengan amanat gerakan rakyat.
"Contohnya pembentukan KPK yang memberantas KKN, pada prosesnya malah diobok-obok oleh laten orde baru," ujarnya.
Karena itu, kata dia, semua elemen masyarakat harus bersatu untuk mendukung dan memnperkuat lembaga KPK. "Kita minta agar semua bentuk mafia hukum segera diberantas," tuntutnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini