Menurut Wakil Ketua II PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) Jabar Famhi Idris, hal tersebut terjadi karena banyaknya media pesaing yang membuat para pengiklan berpaling dari media radio sebagai lahan promosi mereka.
"Tidak hanya radio, televisi dan media print juga banyak yang tersedot iklannya oleh media internet," kata Fahmi, saat ditemui usai jumpa pers HUT PRSSNI ke-35, di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Minggu (29/11/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kondisi tersebut, radio perlu melakukan pembenahan agar bisa tetap bersaing mendapatkan iklan dengan media lainnya. "Kita harus berbenah, karena bagaimanapun juga radio bagian dari media promosi," tegasnya.
Untungnya, kata Fahmi, radio memiliki kegiatan off air yang kini lebih efektif untuk dijadikan media iklan.
"Sekarang kegiatan off air lebih menarik perhatian pengiklan dibanding on air, karena dalam kegiatan off air, produk bisa dikenal langsung oleh masyarakat," terangnya.
(avi/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini