Sejumlah Tokoh Papua Temui Sri Sultan HB soal 'Insiden' di Asrama Mahasiswa

Sejumlah Tokoh Papua Temui Sri Sultan HB soal 'Insiden' di Asrama Mahasiswa

Edzan Raharjo - detikNews
Kamis, 21 Jul 2016 18:09 WIB
Sejumlah Tokoh Papua Temui Sri Sultan HB soal Insiden di Asrama Mahasiswa
Sri Sultan HB X menemui tokoh Papua di Kompleks Kepatihan, Kamis 21 Juli 2016 (Foto: Edzan Raharjo/detikcom)
Yogyakarta - Asrama Mahasiswa Papua di Jl Kusumanegara Yogyakarta jadi sorotan, Jumat (15/7) lalu. Sejumlah mahasiswa diamankan polisi karena dinilai tak kooperatif dan memukul anggota. Hari ini, Kamis (21/7/2016), sejumlah tokoh Papua menemui Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan berharap peristiwa serupa tak terulang.

Hadir di antaranya pegiat HAM, kepala adat, dan tokoh pemuda. Mereka mengklarifikasi 'insiden' di Asrama Mahasiswa yang memunculkan isu seolah-olah terjadi kerusuhan dan Yogya tidak aman.

"Warga Papua yang ke Yogya itu studi, di luar itu seperti politik apalagi bertentangan dengan konstitusi tidak diharapkan, apalagi dilakukan di asrama," kata salah satu tokoh Papua, Mathius Murib, di kantor Gubernur DIY Komplek Kepatihan, jalan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (21/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pukul Polisi dan Tak Kooperatif saat Ditanya, 9 Mahasiswa di Yogya Diamankan

Asrama mahasiswa Papua di Yogya, menurutnya akan ditertibkan dan hanya untuk yang benar-benar berstatus mahasiswa. Atas keberadaan oknum-oknum mahasiswa yang melakukan tindakan melawan hukum, maka aparat harus mengambil tindakan tegas. Karena berada di negara hukum, maka perbuatan melawan hukum tidak bisa dibiarkan begitu saja.

"Kita berpesan pada orang tua yang mengirim anaknya ke sini (Yogya), Pemda-nya agar tahu tujuan di sini untuk belajar. Pulang dari sini (Yogya) bisa membangun Papua, membangun Indonesia,"katanya.

Terkait dengan problem akulturasi, Mathius mengatakan perbedaan budaya, suku, agama adalah kekayaan yang dimiliki Indonesia sehingga tidak perlu dipersoalkan. Jika bisa membaur itu sangat baik, namun jika belum, tidak harus dipaksakan. Karena nanti, lama-kelamaan akan membaur juga.

Foto: Edzan Raharjo/detikcom

Sri Sultan menyambut baik kunjungan tokoh Papua. Hal ini bagus untuk antisipasi beredarnya berita-berita tidak jelas di media sosial.

"Jadi jangan emosional. Teman-teman Papua ini dijadikan alat untuk kita membangun emosi saja, jangan kita terjebak di situ," kata Sultan.

Sultan mengatakan tidak ada masalah dengan warga Papua, bahkan sebagian besar ia mengenal dengan baik. Jangan kemudian dibawa ke persoalan politis, perbedaan suku, karena itu hanya rekayasa untuk membangkitkan emosi.

Sekadar diketahui, penangkapan mahasiswa di asrama bersamaan waktunya dengan aksi sejumlah ormas yang menolak separatisme. Saat itu beredar kabar, mahasiswa akan demo. Asrama dijaga ketat polisi. Jalan di sekitarnya sempat ditutup. Beruntung hal itu tidak berdampak lebih jauh. (trw/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads