"Saya diajak muter Jabar. Ada 22 DPD saya hadir tapi statusnya belum, masih orientasi dulu lihat situasi partai," ungkap Saan saat ditemui sebelum mengikuti rapat Konsolidasi DPP dengan DPW Partai NasDem di Hotel InterContinental, Jimbaran, Bali, Sabtu (16/1/2015).
Setelah diajak memutari 22 DPD Partai NasDem di Jabar oleh pihak DPP, Saan pun lantas diminta untuk mengisi jabatan barunya itu. Saan juga pada tanggal 22 Desember 2015 Saya sempat diajak berkeliling di wilayah Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya apakah Saan sudah izin dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Saan yang baru pada Selasa (12/1) resmi menjadi Ketua DPW NasDem Jabar itu hanya tertawa sambil berlalu.
Sementara itu Ketua Bapilu Partai NasDem Enggar Triasto Lukita menyatakan dipilihnya Saan sebagai Ketua DPW Jabar karena dianggap sebagai figur yang mampu mengayomi. NasDem sendiri adalah salah satu partai yang mengusung Saan untuk menjadi Bupati Karawang lalu.
"(Masuk NasDem) sudah sejak pencalonan. Lalu berproses kemudian kita minta untuk memegang Ketua DPW Jabar. Dia diberikan kebebasan idealisme. Pak Saan tokoh Jabar dengan kemampuan ketokohannya," ujar Enggar di lokasi yang sama.
"Sayang kalau kita nggak memanfaatkan dan memberikan ruang. Kami tawarkan beliau tertarik. Dia akan bekerja bersama untuk menghadapi berbagai event. Jabar daerah potensial sehingga memerlukan figur yang bisa diterima dan mengayomi," sambungnya.
Salah satu tugas Saan dalam mengemban tugas barunya itu, kata Enggar, adalah untuk menyiapkan calon-calon kepala daerah di Jabar. Salah satunya adalah Walikota Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Tapi kita lihat survei sebagai indikatornya, kita lihat kinerjanya, apakah masyarakat menginginkan mereka. Pak Saan di DPW menggantikan Pak Supiadin," jelas Enggar yang juga mengklaim ada sejumlah kader Golkar daerah yang kini ikut merapat ke NasDem.
Sementara itu mengenai rapat Konsolidasi DPP dan DPW Partai NasDem ini, disebut Enggar bertujuan untuk melakukan evaluasi perjalanan partai selama 2015. Kemudian yang kedua adalah untuk melakukan penguatan struktur partai.
"2016 Kita hadapi verifikasi parpol, pilkada 2017, 2018 dan 2019. Seluruh DPW hadir dan kita akan lakukan klarifikasi beberapa hal, pedoman mengenai batas waktu selesai struktur partai sampai tingkat terendah," terang Enggar.
"Jadi ada beberapa daerah sudah berjalan tapi ada penyesuaian, ada daerah yang harus lebih ada perubahan dan pergantian, kita sampaikan kriteria dan prosesnya. Sampai tingkat DPC dan DPD. Demikian juga anggota DPR punya kewajiban membina daerahnya, ada surat penugasan fungsionaris, bekerja untuk menyerap aspirasi. Jadi bukan hanya di dapilnya," imbuh dia.
Dalam konsolidasi itu DPP menekankan bahwa pembenahan struktur partai maksimal dilakukan hingga paling lambat bulan Juni 2016. Kemudian konsolidasi juga membahas mengenai program Partai NasDem menjaring kader-kader baru yang berpotensi, yakni program Indonesia memanggil.
Ketua DPW Bali IB Oka Gunastawa menjelaskan bahwa program tersebut salah satu tujuannya adalah untuk penjaringan calon-calon kepala daerah. Termasuk untuk mengisi jabatan-jabatan strategis di partai.
"Kita memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang memiliki pemikran yang sama dalam gerakan perubahan. Ini banyak yang sudah bertebaran di masyarakat yang selama ini cenderung tidak berpolitik. Kita tahu mereka harus terlibat dalam politik kalau mau merubah," tukas Oka yang juga hadir dalam rapat konsolidasi.
Dengan program ini diharapkan tokoh-tokoh yang ingin membawa gerakan perubahan Indonesia dapat memiliki wadah. Sehingga apa yang dicita-citakan dapat segera terwujud dan tidak hanya gerakan sporadis semata.
"Dengan dia memiliki rumah besar untuk melakukan gerakan perubahan ini apa yang diinginkan dia ketika mereka hanya melakukan gerakan sporadis di masyarakat biasa, jadi ada wadahnya," tuturnya.
"Bisa untuk beberapa posisi dia ambil. Jadi pengurus, bisa dia melamar di posisi tertentu, meminta sebagi ketua atau apa. Tapi kita ada proses untuk penetapannya, atau hanya jadi anggota biasa," lanjut Oka.
Apakah termasuk untuk dicalonkan sebagai kepala daerah untuk pilkada di tiap-tiap daerah?
"Otomatislah, kan event-event politik. Tapi yang paling penting dia jadi anggota. Jadi mereka punya hubungan khusus dengan partai jadi jelas. Rekruitmen itu kan dalam proses identifikasi anggota, sangat penting. Setelah ini kita langsung gerak," jawab Oka mengakhiri. (ear/tor)











































