Sejarawan: Panjat Pinang Dibuat Belanda untuk Hiburan dan Tertawa

Sejarawan: Panjat Pinang Dibuat Belanda untuk Hiburan dan Tertawa

- detikNews
Jumat, 15 Mei 2015 11:01 WIB
Jakarta - Panjat pinang diusulkan Asep Kambali, sejarawan yang juga pendiri Komunitas Historia untuk tak lagi dilombakan di perayaan kemerdekaan 17 Agustus. Asep sebagai sejarawan memiliki alasan kuat.

"Saya punya foto tahun 1920, di sana ada orang-orang Belanda yang ketawa-ketawa melihat panjang pinang," jelas Asep, Jumat (15/5/2015).

Asep menuturkan, sekitar tahun 1920 hingga 1930 di Batavia orang Belanda menjadikan panjat pinang sebagai hiburan dan tontonan, dengan pribumi yang menjadi tukang panjat pinang. Kemudian, lomba balap karung dengan karung goni yang menurutnya melambangkan tanam paksa juga tak layak dijadikan lomba saat 17-an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini hiburan yang semu, jauh dari kesan mendidik dan tidak membangkitkan nasionalisme dan patriotisme," urainya.

Semestinya, diadakan aneka lomba seperti baca teks proklamasi, lomba menyanyi lagu kebangsaan, lomba mirip pahlawan dan banyak yang lainnya.

"Dalam konteks melihat masa lalu, panjat pinang dan balap karung itu pembodohan," tutup dia.

(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads