Tahun 2008 lalu, netizen dikejutkan dengan penampakan lewat google earth tentang bangunan raksasa berbentuk Garuda Pancasila yang belakangan diketahui bernama Graha Garuda Tiara Indonesia (GGTI) di Cileungsi, Bogor, Jabar. Tujuh tahun kemudian, netizen kembali dikejutkan dengan citra satelit yang menunjukkan telah ratanya si Garuda raksasa.
GGTI dibangun saat Presiden Soeharto berkuasa dan mangkrak begitu dia lengser. Setelah sempat terbengkalai, bangunan megah itu kini tinggal kenangan.(Baca juga: Garuda Raksasa Nan Memukau di Cileungsi).
Pada September 2008 lalu, detikcom mengunjungi bangunan yang kala itu menjadi buah bibir di kalangan blogger. Saat itu kondisi bangunan itu sudah tak terurus, namun struktur bangunan ini masih terlihat. Sebelum sempat diresmikan, gedung megah yang semula hendak digunakan sebagai wisma atlet, apartemen, gedung konvensi dan hotel ini keburu ditutup pada akhir 1998.
"Belum sempat diresmikan, karena pembangunannya baru 80 persen," ujar seorang penjaga GTTI di Jl Narogong KM 23, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, pada 27 November 2008.
Karyawan dirumahkan berawal dari diputuskannya sambungan listrik dan air pada Agustus 1998. "Padahal waktu itu ada warga Amerika yang mau tinggal di wisma selama 1 bulan, tapi terpaksa ditolak," kenangnya. Dahulu ada 400-an karyawan yang diambil dari NHI Bandung termasuk tenaga keamanan yang bekerja di areal seluas 44 hektar itu. (Baca juga: Sayap Jadi Wisma, Kepala Ruang Konvensi, Ekor Jadi Hotel).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dari pemantauan google earth pada tahun 2015 bangunan megah ini sudah tak terlihat lagi. Bangunan-bangunan yang membentuk sayap-sayap Garuda sudah menghilang. Yang tersisa di lokasi ini hanya tinggal tanah merah. Pepohonan hijau bahkan telah lenyap.











































