"Freddy, dia otaknya di balik peredaran CC4 ini," kata penyidik Tipid Narkotika Bareskrim AKBP Kristian Siagian saat berbincang dengan detikcom, Minggu (12/4/2015).
Meski hak komunikasi mantan copet ini telah dicabut, namun nyatanya dia tetap bisa berinteraksi dengan dunia luar, khususnya berkomunikasi dengan kaki tangannya di Lapas Cipinang dan Salemba, guna mengatur peredaran narkotika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Freddy diduga memesan barang haram yang tengah tren di Eropa itu langsung ke Belanda. Rupanya langkah Freddy ini sudah lama terendus petugas.
"Ini terkait dengan pengungkapan 400 ribu ekstasi (kasus Maret 2013), dia sudah lama punya jaringan di Belanda," kata Kristian.
Lembaran CC4 yang menyerupai LSD ini terbilang cukup langka di pasaran gelap narkotika. Oleh Sebab itu harga jual per lembar CC4 cukup tinggi di pasaran.
"Harganya cukup tinggi, berbeda dengan LSD," ujar Kristian tidak menyebut berapa nominal yang harus dirogoh untuk satu lembar CC4.
Saat ini penyidik telah menetapkan enam tersangka dalam kasus ini. Lima orang adalah narapidana kasus narkotika dan seorang lainnya adalah sipir Lapas Cipinang.
(ahy/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini