"Polri melalui Densus 88/AT telah berupaya melakukan upaya pencegahan terhadap perkembangan kasus terorisme di berbagai tempat dan lokasi di Indonesia. Upaya pencegahan dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan sindikat pelaku terorisme atas penjelasan dan keterangan dari para pelaku yang sudah pernah ditangkap sebelumnya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Frangky Sompie dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (15/5/2014).
Ronny menjelaskan Densus 88 pada Senin 12 Mei 2014 telah menangkap Rifki alias Bondan alias Royan di rumah makan Taman Selera Pantura, Indramayu pada pukul 13.30 WIB. Rifki masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kerusuhan Poso bom tentena 2005. Rifki juga alumni camp pelatihan Moro, Filipina.
Pada Selasa 13 Mei 2014, Densus juga melakukan penangkapan terhadap Ramuji alias Kapten alias Ahmad, di Jalan Brlimbing Raya, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jateng pada pukul 13.30 WIB. Ramuji terlibat dalam pelatihan militer di Poso dan penyuplai logistik.
Sementara itu, kemarin (14/5) Densus menangkap Salim alias Ustad Yahya di Klaten, Jateng pada pukul 21.00 WIB. Salim adalah DPO kerusuhan Poso bom tentena 2005 dan alumni camp pelatihan Moro, Philipina. Salim ditangkap bersama-sama dengan Setiawan.
Kemudian hari ini, (15/5), Densus menangkap 5 orang yaitu Arif alias Tomy, Selamet, Rofiq, Arifin dan Yusuf. Kelimanya adalah hasil pengembangan tersangka Rifki dan Salim.
Densus melakukan penggeledahan di bengkel daerah Trucuk, Klaten, Jateng. Dari penggeledahan itu berhasil diamankan:
- 15 senpi panjang gas cal 7mm
- 2 senpi pendek gas cal 7mm
- 1 crosbow
- 1 panah
- 5 samurai panjang
- 6 pedang sedang
- 25 pisau lempar
- dokumen pembuatan bomβ©
"Untuk selanjutnya masih dilakukan pengembangan dan penggeledahan lanjutan di beberapa tempat lain," tutup Ronny.
(mpr/mpr)











































