"Kami sudah sampai di Pulau Christmas, lalu disuruh pulang oleh tentara Australia," kata Naran (33) dengan bahasa Indonesia yang terbata.
Pengakuan itu disampaikan Naran di hotel tempat penginapan sementara para imigran, Kamis (6/2/2014). Bersama rombongannya, warga Nepal itu terombang-ambing di laut setelah 9 hari berada di Pulau Christmas.
"Kami hanya makan cokelat," ungkap Naran.
Septian Ahmad (27) warga Pakistan, mengisahkan hal serupa. Dia sulit tidur, makan dan istirahat karena sekocinya kerap kali diterjang ombak. "Sekoci itu pemberian tentara Australia gratis," jelasnya.
Para imigran terdampar di pantai barat Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (5/2) malam. Mereka tidak menggunakan perahu sebagaimana imigran lainnya, melainkan sekoci berwarna orange. Penampilan sekoci cukup menarik perhatian warga sekitar. Saat ini, sekoci digaris polisi dan bagian depannya diikat agar tidak terbawa ombak atau angin.
Polisi telah mendata para imigran. Untuk sementara, para pencari suaka ini ditempatkan di sebuah hotel di Tasikmalaya sambil menunggu kejelasan dari Dirjen Imigrasi dan organisasi internasional untuk imigran.
(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini